Saat ini teknologi dalam industri furniture kayu sudah sangat maju dan telah diaplikasikan pada hampir setiap fase, mulai dari bahan baku, proses produksi beserta peralatannya, hingga pengelolaan produk barang jadi.
Kayu solid sebagai bahan baku utama juga telah melalui beberapa fase perkembangan yang sangat cepat. Mulai sejak digunakannya papan buatan berupa kayu lapis, MDF board, HPL, hingga saat ini telah banyak dikenal teknologi bahan komposit.
Dari sifat fisiknya, kayu memilik warna, arah serat, bau, dan kepadatan
Pastikan benar-benar kayu solid
Tentunya sebelum memahami lebih jauh cara mengenal jenis kayu, hal pertama yang perlu dilakukan adalah untuk mengkonfirmasi bahwa bahan tersebut adalah benar-benar kayu solid, bukan kayu buatan semacam MDF atau bahan komposit lainnya.
Pertanyaan-pertanyaan berikut bisa dipakai untuk membantu, saat anda berada di depan benda kerja atau produk.
1. Apakah terdapat/terlihat bagian ujung serat?
Karena kayu solid terbentuk dari susunan pori-pori, dan jika anda bisa melihatnya pada bagian sisi tebal bagian ujung, kemungkinan besar bahan tersebut adalah kayu solid. Tidak seperti bahan lainnya seperti MDF dan partikel board, sebagian besar permukaannya memiliki tekstur yang hampir sama, yaitu datar, polos dan tanpa pola.
2. Adakah bahan pelapis?
Walaupun permukaan luar memiliki pola serat seperti kayu, tapi jika anda bisa melihat pada bagian sisi tebal seperti lembaran tipis pembungkus papan, maka bahan tersebut bukan kayu solid.
3. Kayu lebar utuh tanpa sambungan?
Jika melihat sebuah papan top meja atau papan samping lemari yang utuh satu lembar dengan lebar lebih dari 50 sentimeter tanpa terlihat sambungan, sangat jarang sekali bahan tersebut berupa kayu solid.
Kemungkinan besar adalah bahan kayu lapis yang terbuat dari susunan vinir tipis.
Identifikasi Jenis Kayu
Cara paling mudah mengenal jenis kayu adalah dengan melihat dan mengamati karakter fisiknya termasuk warna dan pola serat kayu. Namun demikian, untuk hal tersebut membutuhkan pengalaman, atau paling tidak anda pernah melihatnya atau bekerja dengan kayu tersebut.
WARNA
Misalnya pada kayu jenis Mahoni, memiliki warna agak kemerahan, dan semakin tua umur pohonnya, maka warna kayunya akan semakin gelap. Atau kayu karet yang berwarna putih kekuningan, sedikit krem ketika baru saja dibelah atau dipotong.
Melihat kontrasnya antara bagian kayu gubal dan teras, kita bisa mengenal jenis kayu. Misalnya pada kayu Akasia, kayu jati, dan kayu Mahoni termasuk jenis kayu yang memiliki perbedaan mencolok.
TEKSTUR SERAT KAYU
Serat kayu pinus misalnya, cenderung lurus tapi terdapat banyak mata kayu karena pohon pinus memiliki banyak cabang kecil pada batangnya. Sedangkan kayu jati memiliki serat yang lurus dan agak bergelombang halus, tetapi susunan seratnya terlihat padat dan lembut. Garis-garis seratnya jangan tegas tetapi seperti tidak terputus.
BAU atau AROMA
Rata-rata kayu, terutama dari jenis subtropis memang tidak memiliki bau. Pada jenis-jenis kayu tertentu, misalnya kayu jati, memiliki aroma kayu yang sangat khas dan bahkan sangat kuat pada beberapa bagian.
KEPADATAN KAYU
Cara ini tidak sepenuhnya bisa dijadikan sebagai acuan untuk mengidentifikasi jenis kayu, akan tetapi bisa dijadikan sebagai data pendukung. Apalagi jika jenis kayu yang memiliki kepadatan cukup tinggi. Jika seseorang mengklaim jenis kayu jati misalnya, walaupun ada jenis kayu yang memiliki warna dan tekstur serat kayu mirip dengan karakter kayu jati, tetapi jika mengukur kepadatannya (atau berat jenis) hasilnya terlalu rendah, cukup meragukan apakah kayu tersebut benar adanya sebagai kayu jati.
UJI LABORATORIUM
Cara ini biasanya dilakukan oleh negara yang bukan negara asal kayu. Pengujian secara kimia di dalam laboratorium cukup lazim dilakukan dengan mengidentifikasi tipe-tipe zat kayu yang melekat pada ciri khas sebuah jenis kayu yang secara umum databasenya telah dikumpulkan selama bertahun-tahun.
Metode ini juga tidak bisa sepenuhnya dijadikan sebagai satu-satunya pedoman untuk mengidentifikasi jenis kayu, dan tetap saja dengan mengacu pada hasil atau data-data yang telah dikumpulkan sebelumnya.
Kayu solid sebagai bahan baku utama juga telah melalui beberapa fase perkembangan yang sangat cepat. Mulai sejak digunakannya papan buatan berupa kayu lapis, MDF board, HPL, hingga saat ini telah banyak dikenal teknologi bahan komposit.
Dari sifat fisiknya, kayu memilik warna, arah serat, bau, dan kepadatan
Pastikan benar-benar kayu solid
Tentunya sebelum memahami lebih jauh cara mengenal jenis kayu, hal pertama yang perlu dilakukan adalah untuk mengkonfirmasi bahwa bahan tersebut adalah benar-benar kayu solid, bukan kayu buatan semacam MDF atau bahan komposit lainnya.
Pertanyaan-pertanyaan berikut bisa dipakai untuk membantu, saat anda berada di depan benda kerja atau produk.
1. Apakah terdapat/terlihat bagian ujung serat?
Karena kayu solid terbentuk dari susunan pori-pori, dan jika anda bisa melihatnya pada bagian sisi tebal bagian ujung, kemungkinan besar bahan tersebut adalah kayu solid. Tidak seperti bahan lainnya seperti MDF dan partikel board, sebagian besar permukaannya memiliki tekstur yang hampir sama, yaitu datar, polos dan tanpa pola.
2. Adakah bahan pelapis?
Walaupun permukaan luar memiliki pola serat seperti kayu, tapi jika anda bisa melihat pada bagian sisi tebal seperti lembaran tipis pembungkus papan, maka bahan tersebut bukan kayu solid.
3. Kayu lebar utuh tanpa sambungan?
Jika melihat sebuah papan top meja atau papan samping lemari yang utuh satu lembar dengan lebar lebih dari 50 sentimeter tanpa terlihat sambungan, sangat jarang sekali bahan tersebut berupa kayu solid.
Kemungkinan besar adalah bahan kayu lapis yang terbuat dari susunan vinir tipis.
Identifikasi Jenis Kayu
Cara paling mudah mengenal jenis kayu adalah dengan melihat dan mengamati karakter fisiknya termasuk warna dan pola serat kayu. Namun demikian, untuk hal tersebut membutuhkan pengalaman, atau paling tidak anda pernah melihatnya atau bekerja dengan kayu tersebut.
WARNA
Misalnya pada kayu jenis Mahoni, memiliki warna agak kemerahan, dan semakin tua umur pohonnya, maka warna kayunya akan semakin gelap. Atau kayu karet yang berwarna putih kekuningan, sedikit krem ketika baru saja dibelah atau dipotong.
Melihat kontrasnya antara bagian kayu gubal dan teras, kita bisa mengenal jenis kayu. Misalnya pada kayu Akasia, kayu jati, dan kayu Mahoni termasuk jenis kayu yang memiliki perbedaan mencolok.
TEKSTUR SERAT KAYU
Serat kayu pinus misalnya, cenderung lurus tapi terdapat banyak mata kayu karena pohon pinus memiliki banyak cabang kecil pada batangnya. Sedangkan kayu jati memiliki serat yang lurus dan agak bergelombang halus, tetapi susunan seratnya terlihat padat dan lembut. Garis-garis seratnya jangan tegas tetapi seperti tidak terputus.
BAU atau AROMA
Rata-rata kayu, terutama dari jenis subtropis memang tidak memiliki bau. Pada jenis-jenis kayu tertentu, misalnya kayu jati, memiliki aroma kayu yang sangat khas dan bahkan sangat kuat pada beberapa bagian.
KEPADATAN KAYU
Cara ini tidak sepenuhnya bisa dijadikan sebagai acuan untuk mengidentifikasi jenis kayu, akan tetapi bisa dijadikan sebagai data pendukung. Apalagi jika jenis kayu yang memiliki kepadatan cukup tinggi. Jika seseorang mengklaim jenis kayu jati misalnya, walaupun ada jenis kayu yang memiliki warna dan tekstur serat kayu mirip dengan karakter kayu jati, tetapi jika mengukur kepadatannya (atau berat jenis) hasilnya terlalu rendah, cukup meragukan apakah kayu tersebut benar adanya sebagai kayu jati.
UJI LABORATORIUM
Cara ini biasanya dilakukan oleh negara yang bukan negara asal kayu. Pengujian secara kimia di dalam laboratorium cukup lazim dilakukan dengan mengidentifikasi tipe-tipe zat kayu yang melekat pada ciri khas sebuah jenis kayu yang secara umum databasenya telah dikumpulkan selama bertahun-tahun.
Metode ini juga tidak bisa sepenuhnya dijadikan sebagai satu-satunya pedoman untuk mengidentifikasi jenis kayu, dan tetap saja dengan mengacu pada hasil atau data-data yang telah dikumpulkan sebelumnya.