Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat ekspor produk furniture buatan dalam negeri telah memberikan keuntungan bagi devisa negara sebesar US$ 1,2 miliar sepanjang Januari-Juli 2024.
Setiap tahun Indonesia mnyelenggarakan pameran furniture/img: Dyandra
Menurut Reni Yanita, Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) menilai minat masyarakat global terhadap produk furniture Indonesia masih tinggi karena pelaku industri kecil menengah (IKM) terus berinovasi dan mampu menyesuaikan perkembangan tren pasar.
Melalui berbagai bimbingan teknis produksi, restrukturisasi mesin dan peralatan kerja, pengembangan sentra-sentra IKM, serta fasilitasi mesin dan peralatan, menjadi langkah strategis yang telah dilakukan oleh Kemenperin agar pelaku IKM furniture lokal lebih mampu bersaing di pasar global.
Selain itu, Kemenperin juga tengah giat menggelar pameran berstandar internasional untuk mendorong pelaku IKM memperluas pasar dan promosi produknya, seperti ajang IFFINA - Indonesia Meubel and Design Expo 2024 yang telah digelar pada 14-17 September yang lalu di Tangerang, Banten.
Menurut Reni, penyelenggaraan IFFINA 2024 merupakan bagian dari siklus pameran furniture internasional yang diikuti oleh para pembeli dari berbagai negara. Siklus pameran tersebut dimulai dari VIFA ASEAN di Vietnam pada akhir Agustus, KOFURN di Korea Selatan dan MFFM Malaysia pada awal September, China's Furniture pada awal September, dan IFFINA di Indonesia pada pertengahan September 2024.
Lebih jauh, kata Reni, pameran tersebut dapat menjadi ajang bagi IKM binaan Kemenperin untuk dapat mempelajari perkembangan industri furniture dan menjalin berbagai kemitraan dengan berbagai pihak.
"Selain pencapaian transaksi berupa ekspor produk dan komitmen transaksi, pertukaran wawasan dan informasi, serta perluasan jaringan, hal tersebut juga menjadi poin penting bagi pengembangan bisnis ke depan," imbuhnya.
(voi.id/Antara)
Setiap tahun Indonesia mnyelenggarakan pameran furniture/img: Dyandra
Menurut Reni Yanita, Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) menilai minat masyarakat global terhadap produk furniture Indonesia masih tinggi karena pelaku industri kecil menengah (IKM) terus berinovasi dan mampu menyesuaikan perkembangan tren pasar.
Melalui berbagai bimbingan teknis produksi, restrukturisasi mesin dan peralatan kerja, pengembangan sentra-sentra IKM, serta fasilitasi mesin dan peralatan, menjadi langkah strategis yang telah dilakukan oleh Kemenperin agar pelaku IKM furniture lokal lebih mampu bersaing di pasar global.
Selain itu, Kemenperin juga tengah giat menggelar pameran berstandar internasional untuk mendorong pelaku IKM memperluas pasar dan promosi produknya, seperti ajang IFFINA - Indonesia Meubel and Design Expo 2024 yang telah digelar pada 14-17 September yang lalu di Tangerang, Banten.
Menurut Reni, penyelenggaraan IFFINA 2024 merupakan bagian dari siklus pameran furniture internasional yang diikuti oleh para pembeli dari berbagai negara. Siklus pameran tersebut dimulai dari VIFA ASEAN di Vietnam pada akhir Agustus, KOFURN di Korea Selatan dan MFFM Malaysia pada awal September, China's Furniture pada awal September, dan IFFINA di Indonesia pada pertengahan September 2024.
Lebih jauh, kata Reni, pameran tersebut dapat menjadi ajang bagi IKM binaan Kemenperin untuk dapat mempelajari perkembangan industri furniture dan menjalin berbagai kemitraan dengan berbagai pihak.
"Selain pencapaian transaksi berupa ekspor produk dan komitmen transaksi, pertukaran wawasan dan informasi, serta perluasan jaringan, hal tersebut juga menjadi poin penting bagi pengembangan bisnis ke depan," imbuhnya.
(voi.id/Antara)