Lebih dari dua puluh lima tahun yang lalu, sebagai seorang pelajar yang sedang mendalami ilmu kayu, kami sempat berpikir dan membayangkan bagaimana jika kayu di hutan yang hampir setiap hari ditebang untuk membuat furniture menjadi langka dan sulit diperoleh.
Bahan apa yang bisa kita gunakan sebagai pengganti kayu? Dan jika memang bisa ditemukan bahan baru sebagai pengganti, lalu apakah pengetahuan tentang kayu dan teknis pengerjaannya akan tetap dibutuhkan?
Mesin kayu dengan peralatan yang dikontrol oleh komputer telah banyak digunakan.
Walaupun saat itu istilah reboisasi telah diajarkan di sekolah, bahkan sejak bangku SMP, akan tetapi dengan terbatasnya pengetahuan yang dimiliki, ide penanaman hutan kembali tidak serta merta bisa diterjemahkan sebagai lahan 'produksi bahan kayu'.
Berbagai pertanyaan tersebut timbul salah satunya karena rasa kekhawatiran kami sebagai calon pekerja kayu mengenai kelangsungan profesi dan industri yang erat hubungannya dengan bahan yang sangat ramah lingkungan.
Sumber bahan yang bertanggungjawab
Walaupun hutan merupakan sumber daya alam yang selalu bisa diperbarui, termasuk pohon yang ditebang, kesadaran para pelaku industri kayu dan konsumen yang membeli produk kayu akan pengelolaan hutan semakin tinggi.
Berbagai aksi untuk mengurangi penebangan hutan secara liar semakin digiatkan di berbagai negara terutama yang memiliki kawasan hutan cukup besar. Tidak hanya untuk mengurangi risiko bencana alam yang disebabkan oleh penggundulan hutan, akan tetapi juga untuk menjaga kelangsungan sumber bahan baku.
Konsumen pun semakin banyak yang mensyaratkan sertifikasi bahan baku yang menunjukkan bahwa produk yang mereka beli bahan bakunya berasal dari sumber yang bertanggungjawab. Berbagai sertifikasi bahan kayu saat ini menjadi syarat utama, misalnya FSC, PEFC, SVLK, dan lainnya.
Teknologi & peralatan produksi yang canggih
Sebagian besar produsen peralatan dan mesin industri kayu saat ini terus berlomba untuk menciptakan mesin yang jauh lebih efisien, hemat energi, dan memiliki kemampuan canggih untuk mengurangi limbah yang dihasilkan selama proses pengerjaan.
Lihat saja beberapa teknologi mesin misalnya dengan adanya kemampuan untuk memberikan peringatan bahwa mata pisau mesin perlu diberikan perawatan. Teknologi ini membantu industri kayu untuk menghemat bahan baku karena akan menghindari terjadinya komponen yang rusak sehingga penggunaan kayu bisa jauh lebih hemat.
Kualitas hasil proses kayu jauh lebih baik dan meningkatkan kualitas produk olahan selanjutnya, seperti LVL, plywood, dan kayu buatan. Produk bahan buatan tersebut memiliki tingkat keawetan jauh lebih baik sehingga konsumsi kayu pada masa mendatang jauh lebih kecil.
Daur ulang kayu
Pasti anda pernah mendengar istilah kayu daur ulang atau 'reclaimed wood', yang kebanyakan merupakan bahan kayu dari produk bekas (rumah, furniture bekas, atau bekas palet kayu) yang diolah kembali menjadi produk furniture atau produk kayu lainnya.
Serbuk kayu dari proses penggergajian juga menjadi salah satu bahan yang didaur ulang. Dicampur dengan bahan sintetis plastik sedemikian rupa dibentuk serupa bahan kayu.
Desain dan Konstruksi
Dulu kebanyakan orang ingin memiliki produk kayu dengan komponen yang besar dan utuh. Pada era di mana banyak orang membicarakan tentang karbon dan pemanasan global, tren tersebut secara perlahan bergeser dan kini model furniture dengan komponen minimalis lebih banyak digemari. Selain karena harganya yang lebih ekonomis, juga karena kesadaran akan penggunaan bahan kayu yang lebih bertanggungjawab.
Para perancang dan insinyur furniture juga menerapkannya dengan sangat baik. Tanpa mengurangi daya tahan dan kekuatan, desain produk yang mereka ciptakan bisa lebih ramping, hemat bahan baku, dan tetap kuat dengan konstruksi yang jauh lebih baik.
Bahan kayu akan tetap digemari dan menjadi pilihan terbaik di masa depan. Pengelolaan hutan sehubungannya dengan penghematan bahan kayu juga akan diminati oleh lebih banyak konsumen. Sehubungan dengan itu, pekerja kayu yang memiliki pengetahuan teknis dan pengalaman luas terkait kayu akan tetap dibutuhkan walaupun teknologi industri ini semakin maju dan berkembang.
---
Bahan apa yang bisa kita gunakan sebagai pengganti kayu? Dan jika memang bisa ditemukan bahan baru sebagai pengganti, lalu apakah pengetahuan tentang kayu dan teknis pengerjaannya akan tetap dibutuhkan?
Mesin kayu dengan peralatan yang dikontrol oleh komputer telah banyak digunakan.
Walaupun saat itu istilah reboisasi telah diajarkan di sekolah, bahkan sejak bangku SMP, akan tetapi dengan terbatasnya pengetahuan yang dimiliki, ide penanaman hutan kembali tidak serta merta bisa diterjemahkan sebagai lahan 'produksi bahan kayu'.
Berbagai pertanyaan tersebut timbul salah satunya karena rasa kekhawatiran kami sebagai calon pekerja kayu mengenai kelangsungan profesi dan industri yang erat hubungannya dengan bahan yang sangat ramah lingkungan.
Sumber bahan yang bertanggungjawab
Walaupun hutan merupakan sumber daya alam yang selalu bisa diperbarui, termasuk pohon yang ditebang, kesadaran para pelaku industri kayu dan konsumen yang membeli produk kayu akan pengelolaan hutan semakin tinggi.
Berbagai aksi untuk mengurangi penebangan hutan secara liar semakin digiatkan di berbagai negara terutama yang memiliki kawasan hutan cukup besar. Tidak hanya untuk mengurangi risiko bencana alam yang disebabkan oleh penggundulan hutan, akan tetapi juga untuk menjaga kelangsungan sumber bahan baku.
Konsumen pun semakin banyak yang mensyaratkan sertifikasi bahan baku yang menunjukkan bahwa produk yang mereka beli bahan bakunya berasal dari sumber yang bertanggungjawab. Berbagai sertifikasi bahan kayu saat ini menjadi syarat utama, misalnya FSC, PEFC, SVLK, dan lainnya.
Teknologi & peralatan produksi yang canggih
Sebagian besar produsen peralatan dan mesin industri kayu saat ini terus berlomba untuk menciptakan mesin yang jauh lebih efisien, hemat energi, dan memiliki kemampuan canggih untuk mengurangi limbah yang dihasilkan selama proses pengerjaan.
Lihat saja beberapa teknologi mesin misalnya dengan adanya kemampuan untuk memberikan peringatan bahwa mata pisau mesin perlu diberikan perawatan. Teknologi ini membantu industri kayu untuk menghemat bahan baku karena akan menghindari terjadinya komponen yang rusak sehingga penggunaan kayu bisa jauh lebih hemat.
Kualitas hasil proses kayu jauh lebih baik dan meningkatkan kualitas produk olahan selanjutnya, seperti LVL, plywood, dan kayu buatan. Produk bahan buatan tersebut memiliki tingkat keawetan jauh lebih baik sehingga konsumsi kayu pada masa mendatang jauh lebih kecil.
Daur ulang kayu
Pasti anda pernah mendengar istilah kayu daur ulang atau 'reclaimed wood', yang kebanyakan merupakan bahan kayu dari produk bekas (rumah, furniture bekas, atau bekas palet kayu) yang diolah kembali menjadi produk furniture atau produk kayu lainnya.
Serbuk kayu dari proses penggergajian juga menjadi salah satu bahan yang didaur ulang. Dicampur dengan bahan sintetis plastik sedemikian rupa dibentuk serupa bahan kayu.
Desain dan Konstruksi
Dulu kebanyakan orang ingin memiliki produk kayu dengan komponen yang besar dan utuh. Pada era di mana banyak orang membicarakan tentang karbon dan pemanasan global, tren tersebut secara perlahan bergeser dan kini model furniture dengan komponen minimalis lebih banyak digemari. Selain karena harganya yang lebih ekonomis, juga karena kesadaran akan penggunaan bahan kayu yang lebih bertanggungjawab.
Para perancang dan insinyur furniture juga menerapkannya dengan sangat baik. Tanpa mengurangi daya tahan dan kekuatan, desain produk yang mereka ciptakan bisa lebih ramping, hemat bahan baku, dan tetap kuat dengan konstruksi yang jauh lebih baik.
Bahan kayu akan tetap digemari dan menjadi pilihan terbaik di masa depan. Pengelolaan hutan sehubungannya dengan penghematan bahan kayu juga akan diminati oleh lebih banyak konsumen. Sehubungan dengan itu, pekerja kayu yang memiliki pengetahuan teknis dan pengalaman luas terkait kayu akan tetap dibutuhkan walaupun teknologi industri ini semakin maju dan berkembang.
---