Pemerintah India berencana mewajibkan semua produsen dan penjual kayu lapis di pasar India untuk memiliki sertifikat ISI (Indian Standards Institute) mulai tahun depan. Selain itu, kayu lapis yang diiklankan mampu menahan air mendidih juga harus memiliki sertifikasi ISI untuk dapat diperdagangkan.
Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan daya tahan kayu lapis yang digunakan dalam furniture dan barang-barang lainnya, serta memastikan kayu lapis tersebut bertahan lebih lama bahkan di lingkungan yang lebih ekstrim.
Hal ini juga diharapkan dapat membatasi impor kayu lapis yang dilaporkan berkualitas rendah dari Indonesia, Malaysia dan Nepal.
“Standar baru ini akan mengharuskan produsen kayu lapis menjalani pengujian di laboratorium untuk mengetahui ketahanan semua jenis kayu lapis terhadap serangan jamur,” kata seorang pejabat India yang tidak mau disebutkan namanya.
Namun, peraturan baru ini juga mendapat reaksi beragam dari produsen kayu lapis. Ada pihak yang mengatakan bahwa standar baru ini akan meningkatkan kualitas kayu lapis, dan memastikan konsumen mendapatkan kualitas produk yang lebih baik. Pihak lainnya mengatakan langkah tersebut akan menyebabkan kenaikan harga kayu lapis hingga 15% tahun depan.
“Salah satu standar mutu terpenting yang diwajibkan mulai tahun depan adalah sertifikasi ISI untuk kayu lapis BWP (Boiling Water Proof),” kata salah satu pakar mengomentari standar baru ini.
Kayu lapis BWP biasa digunakan untuk pembuatan lemari dapur, furniture kamar mandi, furniture outdoor, partisi, pintu dan jendela eksterior, dan lainnya. Untuk kualitas tersebut, harga kayu lapis BWP jauh lebih mahal dibandingkan kayu lapis biasa.
---
Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan daya tahan kayu lapis yang digunakan dalam furniture dan barang-barang lainnya, serta memastikan kayu lapis tersebut bertahan lebih lama bahkan di lingkungan yang lebih ekstrim.
Hal ini juga diharapkan dapat membatasi impor kayu lapis yang dilaporkan berkualitas rendah dari Indonesia, Malaysia dan Nepal.
“Standar baru ini akan mengharuskan produsen kayu lapis menjalani pengujian di laboratorium untuk mengetahui ketahanan semua jenis kayu lapis terhadap serangan jamur,” kata seorang pejabat India yang tidak mau disebutkan namanya.
Namun, peraturan baru ini juga mendapat reaksi beragam dari produsen kayu lapis. Ada pihak yang mengatakan bahwa standar baru ini akan meningkatkan kualitas kayu lapis, dan memastikan konsumen mendapatkan kualitas produk yang lebih baik. Pihak lainnya mengatakan langkah tersebut akan menyebabkan kenaikan harga kayu lapis hingga 15% tahun depan.
“Salah satu standar mutu terpenting yang diwajibkan mulai tahun depan adalah sertifikasi ISI untuk kayu lapis BWP (Boiling Water Proof),” kata salah satu pakar mengomentari standar baru ini.
Kayu lapis BWP biasa digunakan untuk pembuatan lemari dapur, furniture kamar mandi, furniture outdoor, partisi, pintu dan jendela eksterior, dan lainnya. Untuk kualitas tersebut, harga kayu lapis BWP jauh lebih mahal dibandingkan kayu lapis biasa.
---