Pekerja di pabrik furniture
“Kekurangan bahan baku kayu diperkirakan akan berdampak besar pada kemampuan kami memasuki pasar baru,” kata Datuk Wira Sheikh Othman Rahman, ketua The Malaysian Panel-Products Manufacturers' Association (MPMA) pada sebuah wawancara bulan yang lalu.
Ia menambahkan bahwa Malaysia memiliki potensi menghasilkan produk kayu yang bernilai tinggi, seperti 'marine plywood', MDF, particle board dan jenis film-faced plywood lainnya, namun diperlukan upaya besar untuk mengatasi pasokan bahan baku.
Kelangkaan bahan baku akan menghambat produksi dan mempengaruhi produktivitas produk-produk utama seperti kayu lapis yang merupakan produk kayu terbesar yang diekspor, setelah furniture kayu.
Kelangkaan tersebut berdampak cukup besar pada industri kayu di Malaysia, terutama pada sektor hilir. Dan untuk menjaga kelangsungan jangka panjang MPMA berkomitmen untuk mengeksplorasi bahan baku alternatif misalnya batang pohon kelapa sawit, batang pohon kelapa, dan kayu karet untuk memastikan pasokan yang cukup.
Kelangkaan Tenaga Kerja
Sementara itu, di sektor hutan tanaman dan kelapa sawit tengah menghadapi tantangan dan bergulat dengan masalah kekurangan tenaga kerja. Sarawak Timber Association (STA) meminta pemerintah untuk menetapkan kebijakan yang lebih konsisten dan menyederhanakan proses perekrutan pekerja asing.
Inisiatif pemerintah Sarawak ini dianggap mempunyai potensi besar dalam mengurangi biaya produksi produk kayu yang saat ini mahal karena transportasi jarak jauh.
---