Setelah hampir tiga bulan memasuki tahun 2024, masa depan produk dan desain kayu terlihat sangat menjanjikan, seiring dengan munculnya tren baru untuk memanfaatkan bahan kayu dalam berbagai aplikasi desain.
Saat ini, kampanye tentang penggunaan bahan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan menjadi prioritas utama dalam setiap desain dan konstruksi, oleh karena itulah penggunaan bahan kayu telah mengalami kebangkitan kembali, karena kayu lebih ramah lingkungan.
Sumber kayu yang berkelanjutan
Keberlanjutan sumber kayu atau 'sustainability' masih menjadi kunci utama pada desain produk kayu dan interior. Di tahun ini diperkirakan lebih banyak orang mensyaratkan penggunaan bahan kayu yang lebih bertanggungjawab, mulai dari desainer hingga end user, untuk produk furniture kayu, arsitektur, atau produk lainnya yang bisa dibuat dengan bahan kayu.
Terlebih lagi penggunaan bahan kayu reklamasi untuk furniture rumah yang pada dasarnya menciptakan 'second-life' pada bahan kayu, akan lebih banyak dicari dan menerima apresiasi yang lebih besar. Dengan menggunakan kayu reklamasi, berarti mengurangi penebangan kayu baru dari hutan tanaman.
Bahan kayu olahan
Teknologi kayu olahan saat ini semakin berkembang pesat dengan peningkatan pada kemampuan struktural dan desain. Pada tahun 2024 diperkirakan beberapa jenis kayu olahan ini akan lebih banyak diperlukan dan diminati. Sebut saja LVL (Laminated Veneer Lumber), CLT (Cross-Laminated Timber), OSB (Oriented Strand Board), dan jenis kayu lapis lainnya.
Terutama CLT, atau kayu yang dilaminasi secara menyilang, bentuk panel kayu olahan berskala besar, padat, tetapi cukup ringan dan sangat kuat. Karena sebagian prosesnya telah dilakukan di pabrik (prefabrikasi), CLT cukup mudah dan cepat dipasang. Dengan alasan ini, kayu CLT menjadi alternatif yang sangat menguntungkan dibandingkan dengan material konvensional seperti beton, bata atau besi baja untuk konstruksi bangunan rumah dan tempat komersial.
Konstruksi bangunan menggunakan kayu olahan CLT/img: tranduchomes
Material kayu pada desain interior
Kayu selalu menjadi material favorit dalam desain interior karena memberikan kesan dan rasa hangat, keindahan alami, dan anggun. Tahun ini sepertinya bahan kayu akan bangkit kembali dalam penggunaannya di dalam ruang interior. Fokusnya tidak hanya pada furniture berbahan kayu, namun lebih pada seni penerapannya, mulai dari furniture kayu hingga panel kayu yang rumit untuk menciptakan suasana ruangan yang memancarkan kenyamanan dan kemajuan teknologi.
Salah satu tren yang sepertinya akan lebih banyak digunakan di dalam ruang interior adalah integrasi bahan kayu yang berwarna lebih terang, pola lantai herringbone, dan style produk yang terbuat dari bahan kayu reklamasi.
Sepanjang yang bisa kita amati, bahwa penggunaan bahan kayu tidak lagi sebuah tren yang telah berlalu, tetapi justru mulai menjadi bahan yang kembali diminati dan akan terus berlanjut menjadi bahan yang dicari oleh para perancang dan pelaku industri.
Saat ini, kampanye tentang penggunaan bahan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan menjadi prioritas utama dalam setiap desain dan konstruksi, oleh karena itulah penggunaan bahan kayu telah mengalami kebangkitan kembali, karena kayu lebih ramah lingkungan.
Sumber kayu yang berkelanjutan
Keberlanjutan sumber kayu atau 'sustainability' masih menjadi kunci utama pada desain produk kayu dan interior. Di tahun ini diperkirakan lebih banyak orang mensyaratkan penggunaan bahan kayu yang lebih bertanggungjawab, mulai dari desainer hingga end user, untuk produk furniture kayu, arsitektur, atau produk lainnya yang bisa dibuat dengan bahan kayu.
Terlebih lagi penggunaan bahan kayu reklamasi untuk furniture rumah yang pada dasarnya menciptakan 'second-life' pada bahan kayu, akan lebih banyak dicari dan menerima apresiasi yang lebih besar. Dengan menggunakan kayu reklamasi, berarti mengurangi penebangan kayu baru dari hutan tanaman.
Bahan kayu olahan
Teknologi kayu olahan saat ini semakin berkembang pesat dengan peningkatan pada kemampuan struktural dan desain. Pada tahun 2024 diperkirakan beberapa jenis kayu olahan ini akan lebih banyak diperlukan dan diminati. Sebut saja LVL (Laminated Veneer Lumber), CLT (Cross-Laminated Timber), OSB (Oriented Strand Board), dan jenis kayu lapis lainnya.
Terutama CLT, atau kayu yang dilaminasi secara menyilang, bentuk panel kayu olahan berskala besar, padat, tetapi cukup ringan dan sangat kuat. Karena sebagian prosesnya telah dilakukan di pabrik (prefabrikasi), CLT cukup mudah dan cepat dipasang. Dengan alasan ini, kayu CLT menjadi alternatif yang sangat menguntungkan dibandingkan dengan material konvensional seperti beton, bata atau besi baja untuk konstruksi bangunan rumah dan tempat komersial.
Konstruksi bangunan menggunakan kayu olahan CLT/img: tranduchomes
Material kayu pada desain interior
Kayu selalu menjadi material favorit dalam desain interior karena memberikan kesan dan rasa hangat, keindahan alami, dan anggun. Tahun ini sepertinya bahan kayu akan bangkit kembali dalam penggunaannya di dalam ruang interior. Fokusnya tidak hanya pada furniture berbahan kayu, namun lebih pada seni penerapannya, mulai dari furniture kayu hingga panel kayu yang rumit untuk menciptakan suasana ruangan yang memancarkan kenyamanan dan kemajuan teknologi.
Salah satu tren yang sepertinya akan lebih banyak digunakan di dalam ruang interior adalah integrasi bahan kayu yang berwarna lebih terang, pola lantai herringbone, dan style produk yang terbuat dari bahan kayu reklamasi.
Sepanjang yang bisa kita amati, bahwa penggunaan bahan kayu tidak lagi sebuah tren yang telah berlalu, tetapi justru mulai menjadi bahan yang kembali diminati dan akan terus berlanjut menjadi bahan yang dicari oleh para perancang dan pelaku industri.