Anda sudah memutuskan untuk memasang lantai kayu buatan untuk rumah atau apartemen? Jika jenis lantai kayu yang Anda pilih menggunakan bahan dasar kayu buatan berupa multiplek atau MDF dengan permukaan luar dengan bahan pelapis vinir atau sintetis, perhatikan beberapa hal penting agar kesalahan-kesalahan umum pada saat memasang lantai kayu tidak terjadi pada rumah atau apartemen Anda.
Artikel ini akan menjelaskan 5 kesalahan paling umum dan sangat penting untuk dihindari sebelum dan saat instalasi lantai kayu. Kami juga akan membagikan beberapa saran teknis dari ahli pemasangan lantai kayu.
Lantai kayu pola Herringbone/img: floordi
1. Subfloor belum siap
Persiapan subfloor atau dasar lantai merupakan langkah paling krusial. Dasar lantai harus rata, tidak terdapat lubang, dan harus kering. Jika subfloor berupa beton, bersihkan tonjolan-tonjolan sisa semen atau besi yang terbuka. Jika subfloor berupa kayu karena berada di lantai atas, pastikan permukaannya terhubung dengan baik dan rata, tanpa ada paku yang menonjol. Jika lantai telah dipasang keramik dan anda ingin menggantinya dengan lantai kayu, lantai keramik tidak perlu dibongkar.
Bersihkan lantai dari perkakas apapun di atasnya, termasuk plinth lantai, gumpalan lilin, atau benda keras lainnya. Paling baik jika tidak ada plinth lantai yang telah terpasang, karena bagaimanapun harus dibongkar untuk dipasang plinth lantai dari bahan kayu atau MDF.
2. Posisi terlalu dekat dengan ruang luar
Lantai kayu yang terbuat dari papan buatan (MDF, plywood) hanya cocok untuk lantai di dalam ruangan. Kebanyakan pemilik rumah atau apartemen kurang jeli dengan hal ini. Jika anda ingin memasang lantai kayu pada ruang tamu yang pintu depan berhadapan langsung dengan teras tanpa pelindung atap, sebaiknya tidak menggunakan lantai kayu buatan.
Walaupun pada sisi luarnya akan tertutup dengan list luar, paparan sinar matahari langsung dan percikan air hujan terus-menerus akan secara perlahan merusak lantai kayu, walaupun pintu selalu ditutup saat hujan besar.
Jadi jika Anda berniat memasang lantai kayu pada ruangan dengan pintu terlalu dekat dengan bagian luar, sebaiknya gunakan bahan kayu solid atau bahan lantai kayu sintetis.
3. Celah lantai tidak memadai
Bahan kayu secara alami mengembang dan menyusut seiring perubahan suhu dan kelembaban. Bahkan pada bahan kayu lapis atau MDF, pemasangan lantai kayu memerlukan ruang di sepanjang dinding sebesar 1-1,5 cm pada bagian yang menempel ke dinding, pada sisi panjang dan lebar.
Antar lembaran lantai kayu juga perlu diberi jarak, walaupun sangat kecil, sehingga tidak terlalu rapat. Itulah kenapa perlu dipasang plinth kayu pada dinding bawah. Plinth kayu berfungsi untuk menutupi celah antara lantai kayu dengan dinding ruangan.
4. Tidak ada rencana lay-out lantai kayu
Mungkin Anda tidak ingin menghabiskan beberapa jam untuk menyusun papan lembaran lantai kayu sebelum dipasang, atau tidak menyempatkan diri untuk mengukur setiap ruangan dengan benar. Hasilnya akan membuat susunan lantai tidak sesuai dengan lay-out keseluruhan ruang apartemen, rumah, atau perkantoran.
Perencanaan ruang sangat penting untuk menentukan pola lantai kayu atau arah lembaran memanjangnya. Titik awal pemasangan sebaiknya dimulai dari pintu masuk, posisi arah memanjang lembaran lantai kayu sejajar dengan sisi panjang ruangan.
Jika memiliki beberapa ruang tidur yang terpisah, perhatikan arah memanjang lantai kayu, belum tentu seluruh ruangan perlu dipasang dengan arah yang sama. Alternatif terbaik adalah sejajar dengan posisi pintu masuk kamar tidur. Dengan membuat rencana lay-out, Anda bisa mencegah kesalahan posisi serat lantai kayu.
5. Mulai dari posisi yang salah
Banyak orang mulai memasang lembaran lantai kayu dari sisi dinding yang panjang, atau dinding yang paling lurus. Mungkin titik tersebut paling mudah untuk memulai, tetapi pada akhirnya merupakan paling sulit untuk menyelesaikannya karena pada lembar terakhir, bisa membuat keseluruhan pola lantai menjadi tidak memuaskan.
Dengan memulai lembar awal di depan pintu atau tepat di bawah kusen pintu, atau di depan tangga, Anda akan mendapatkan 'finishing touch' yang lebih baik dan penutupan lembar terahkir yang lebih fleksibel.
---
Artikel ini akan menjelaskan 5 kesalahan paling umum dan sangat penting untuk dihindari sebelum dan saat instalasi lantai kayu. Kami juga akan membagikan beberapa saran teknis dari ahli pemasangan lantai kayu.
Lantai kayu pola Herringbone/img: floordi
1. Subfloor belum siap
Persiapan subfloor atau dasar lantai merupakan langkah paling krusial. Dasar lantai harus rata, tidak terdapat lubang, dan harus kering. Jika subfloor berupa beton, bersihkan tonjolan-tonjolan sisa semen atau besi yang terbuka. Jika subfloor berupa kayu karena berada di lantai atas, pastikan permukaannya terhubung dengan baik dan rata, tanpa ada paku yang menonjol. Jika lantai telah dipasang keramik dan anda ingin menggantinya dengan lantai kayu, lantai keramik tidak perlu dibongkar.
Bersihkan lantai dari perkakas apapun di atasnya, termasuk plinth lantai, gumpalan lilin, atau benda keras lainnya. Paling baik jika tidak ada plinth lantai yang telah terpasang, karena bagaimanapun harus dibongkar untuk dipasang plinth lantai dari bahan kayu atau MDF.
2. Posisi terlalu dekat dengan ruang luar
Lantai kayu yang terbuat dari papan buatan (MDF, plywood) hanya cocok untuk lantai di dalam ruangan. Kebanyakan pemilik rumah atau apartemen kurang jeli dengan hal ini. Jika anda ingin memasang lantai kayu pada ruang tamu yang pintu depan berhadapan langsung dengan teras tanpa pelindung atap, sebaiknya tidak menggunakan lantai kayu buatan.
Walaupun pada sisi luarnya akan tertutup dengan list luar, paparan sinar matahari langsung dan percikan air hujan terus-menerus akan secara perlahan merusak lantai kayu, walaupun pintu selalu ditutup saat hujan besar.
Jadi jika Anda berniat memasang lantai kayu pada ruangan dengan pintu terlalu dekat dengan bagian luar, sebaiknya gunakan bahan kayu solid atau bahan lantai kayu sintetis.
3. Celah lantai tidak memadai
Bahan kayu secara alami mengembang dan menyusut seiring perubahan suhu dan kelembaban. Bahkan pada bahan kayu lapis atau MDF, pemasangan lantai kayu memerlukan ruang di sepanjang dinding sebesar 1-1,5 cm pada bagian yang menempel ke dinding, pada sisi panjang dan lebar.
Antar lembaran lantai kayu juga perlu diberi jarak, walaupun sangat kecil, sehingga tidak terlalu rapat. Itulah kenapa perlu dipasang plinth kayu pada dinding bawah. Plinth kayu berfungsi untuk menutupi celah antara lantai kayu dengan dinding ruangan.
4. Tidak ada rencana lay-out lantai kayu
Mungkin Anda tidak ingin menghabiskan beberapa jam untuk menyusun papan lembaran lantai kayu sebelum dipasang, atau tidak menyempatkan diri untuk mengukur setiap ruangan dengan benar. Hasilnya akan membuat susunan lantai tidak sesuai dengan lay-out keseluruhan ruang apartemen, rumah, atau perkantoran.
Perencanaan ruang sangat penting untuk menentukan pola lantai kayu atau arah lembaran memanjangnya. Titik awal pemasangan sebaiknya dimulai dari pintu masuk, posisi arah memanjang lembaran lantai kayu sejajar dengan sisi panjang ruangan.
Jika memiliki beberapa ruang tidur yang terpisah, perhatikan arah memanjang lantai kayu, belum tentu seluruh ruangan perlu dipasang dengan arah yang sama. Alternatif terbaik adalah sejajar dengan posisi pintu masuk kamar tidur. Dengan membuat rencana lay-out, Anda bisa mencegah kesalahan posisi serat lantai kayu.
5. Mulai dari posisi yang salah
Banyak orang mulai memasang lembaran lantai kayu dari sisi dinding yang panjang, atau dinding yang paling lurus. Mungkin titik tersebut paling mudah untuk memulai, tetapi pada akhirnya merupakan paling sulit untuk menyelesaikannya karena pada lembar terakhir, bisa membuat keseluruhan pola lantai menjadi tidak memuaskan.
Dengan memulai lembar awal di depan pintu atau tepat di bawah kusen pintu, atau di depan tangga, Anda akan mendapatkan 'finishing touch' yang lebih baik dan penutupan lembar terahkir yang lebih fleksibel.
---