Furniture rotan sudah lama digunakan di berbagai perabot rumah karena memberikan sentuhan keindahan dan kenyamanan alami. Namun, bahan rotan mengalami berbagai tantangan ketika digunakan di luar ruangan, termasuk jamur, noda hitam, pecah, retak, dan lapuk.
Linn Grahl, Product Designer & Engineer di IKEA melihat tantangan tersebut dan terinspirasi oleh cara pengawetan rotan di Indonesia secara tradisional, yaitu dengan merendam bahan rotan ke dalam lumpur. Proses ini menciptakan lapisan pelindung yang membuat rotan lebih tahan cuaca.
Furniture rotan TVARÖ/IKEA
Namun, teknik perendaman lumpur tidaklah cukup untuk mendapatkan tingkat kualitas yang disyaratkan oleh IKEA. Linn dan tim kerjanya di Indonesia mencoba beberapa metode tambahan untuk membuat furniture lebih tahan lama. Pengujian furniture dilakukan hingga lebih dari 100 kali dalam kurun waktu selama 3 tahun yang meliputi climate chamber test (pengujian iklim di dalam ruangan), uji simulasi hujan, dan uji penggunaan secara nyata yang dilakukan di berbagai lokasi pengetesan di berbagai wilayah di seluruh dunia.
“Cukup masukkan kulit rotan yang biasa digunakan sebagai pengikat furniture ke dalam genangan air sungai berlumpur. Kemudian Anda menambahkan daun ke dalam air, letakkan pemberat batu, dan membiarkannya di sana selama enam minggu. Lumpur menciptakan lapisan pelindung yang membuat rotan tahan cuaca,” jelas Linn.
TVARÖ merupakan bagian dari proyek yang lebih besar di IKEA untuk menggunakan bahan serat alami (natural fiber) dalam produksi furniture di beberapa negara, termasuk Vietnam dan Indonesia.
Source: ikea.com
---
Linn Grahl, Product Designer & Engineer di IKEA melihat tantangan tersebut dan terinspirasi oleh cara pengawetan rotan di Indonesia secara tradisional, yaitu dengan merendam bahan rotan ke dalam lumpur. Proses ini menciptakan lapisan pelindung yang membuat rotan lebih tahan cuaca.
Furniture rotan TVARÖ/IKEA
Namun, teknik perendaman lumpur tidaklah cukup untuk mendapatkan tingkat kualitas yang disyaratkan oleh IKEA. Linn dan tim kerjanya di Indonesia mencoba beberapa metode tambahan untuk membuat furniture lebih tahan lama. Pengujian furniture dilakukan hingga lebih dari 100 kali dalam kurun waktu selama 3 tahun yang meliputi climate chamber test (pengujian iklim di dalam ruangan), uji simulasi hujan, dan uji penggunaan secara nyata yang dilakukan di berbagai lokasi pengetesan di berbagai wilayah di seluruh dunia.
“Cukup masukkan kulit rotan yang biasa digunakan sebagai pengikat furniture ke dalam genangan air sungai berlumpur. Kemudian Anda menambahkan daun ke dalam air, letakkan pemberat batu, dan membiarkannya di sana selama enam minggu. Lumpur menciptakan lapisan pelindung yang membuat rotan tahan cuaca,” jelas Linn.
TVARÖ merupakan bagian dari proyek yang lebih besar di IKEA untuk menggunakan bahan serat alami (natural fiber) dalam produksi furniture di beberapa negara, termasuk Vietnam dan Indonesia.
Source: ikea.com
---