Pembuatan daftar bahan atau BOM (Bill of Materials) merupakan salah satu pekerjaan yang cukup melelahkan, sekaligus bagian yang sangat penting di dalam proses pembuatan furniture. Akan tetapi pada akhirnya justru akan menguntungkan karena kita bisa terhindar dari kesalahan.
Ilustrasi level BOM pada product rak TV dari IKEA
Bekerja tanpa menggunakan BOM yang benar akan menambah terjadinya kesalahan dalam perhitungan biaya, sehingga biaya produksi yang sebenarnya bisa membengkak atau bahkan terlalu rendah dibandingkan dengan biaya yang dianggarkan. Kedua situasi tersebut membuat perhitungan harga pokok produksi (HPP) menjadi tidak lagi relevan.
Daftar bahan sangat penting karena memberi gambaran lengkap dan akurat tentang komponen yang diperlukan dan bahkan semua proses yang terkait dengan pembuatan satu produk. Dalam proses produksi, sebuah daftar bahan atau BOM memiliki keterangan tentang setiap komponen termasuk jenis bahan dan ukuran jadi yang digunakan dan posisi masing-masing komponen tersebut. Selain itu, di dalam BOM juga terdapat detail alat-alat perlengkapan yang diperlukan untuk perakitan, sub-perakitan, dan bahan habis pakai lainnya (lem, paku, dll) untuk pembuatan produk akhir.
Level BOM
Bill of Materials disusun secara hierarki, sebuah produk terdiri dari beberapa bagian dan komponen yang bisa dikelompokkan ke dalam beberapa tingkat atau level. Dari bagian yang utama/primer yaitu barang jadi, lalu terbagi menjadi bagian yang telah dirakit sebelumnya (pre-assembled atau modul), komponen lepasan sebelum dirakit, dan bagian lain yang lebih terpisah.
Misalnya, sebuah produk meja TV utuh menjadi bagian di tingkat paing tinggi (level 1), bagian body TV unit yang telah dirakit dan kotak laci yang terpisah menjadi tingkat kedua (level 2), lalu kaki depan & belakang, ambalan tengah yang merupakan pecahan rak TV, serta papan samping & papan muka laci menjadi bagian tingkat ketiga (level 3).
Contoh lain adalah sebuah kabinet laci, keseluruhan produk merupakan bagian pada level 1, dipisahkan menjadi bagian bodi dan kotak laci yang merupakan bagian BOM level 2, lalu beberapa papan untuk dinding samping, atas, dan bawah, serta bagian-bagian dinding pada kotak laci merupakan bagian level 3.
Pembagian komponen kotak laci di dalam Bill of Materials
Apa saja isi Bill of Materials?
Di dalam BOM harus mencakup semua bahan yang diperlukan untuk menghasilkan produk akhir, dari bahan baku utama hingga bahan pembantu yang mungkin tidak terlihat jelas jejaknya pada produk akhir. Selain itu, bisa ditambahkan jika perlu penjelasan singkat tentang proses yang harus diikuti bersama dengan gambar, diagram, atau sketsa.
1. Nomor komponen: harus nomor yang unik untuk setiap komponen, bisa dikombinasi dengan huruf, tetapi tidak boleh ada komponen berbeda yang menggunakan nomor yang sama.
2. Nama komponen: mulai dari bagian yang paling utama, misalnya rangka meja atau dinding lemari. Gunakan nama yang singkat, jelas, dan sederhana.
3. Level BOM: informasi ini akan membantu identifikasi posisi komponen pada produk jadi yang memudahkan pengelompokan & pengaturan prioritas di saat proses produksi.
4. Jenis bahan: bagian ini sangat penting karena menentukan keakuratan perkiraan biaya produksi, dan yang nantinya berpengaruh terhadap harga jual produk. Bagian ini juga bisa menjelaskan ukuran bahan secara umum namun presisi, misalnya bahan plywood dengan informasi tebal dalam satuan milimeter.
5. Deskripsi & Ukuran jadi: setiap komponen bahan harus memiliki deskripsi singkat tentang karakteristik komponen, termasuk ukuran jadi setelah proses akhir.
6. Jumlah: ini merupakan informasi utama yang harus tercantum di dalam daftar bahan. Menunjukkan jumlah kebutuhan komponen untuk membangun sebuah produk yang harus disediakan.
7. Unit/satuan: informasi ini penting sesuai dengan karakteristik bahan dan komponen, serta membantu untuk menghitung jumlah kebutuhan bahan lebih cepat saat membuat produksi masal.
8. Gambar/diagram: tidak mutlak harus dicantumkan, tetapi jika terdapat komponen bahan dengan bentuk unik, gambar atau diagram yang dicantumkan bisa dengan cepat membantu identifikasi.
Contoh sederhana susunan daftar bahan
Keuntungan menggunakan BOM
Yang paling utama adalah kejelasan penggunaan bahan baku dan perlengkapan di dalam produksi dan keakuratan perhitungan biaya produksi. Jika daftar bahan bisa dibuat lebih lengkap dan benar, maka efisiensi produksi dan biaya juga lebih tinggi.
Transparansi
Daftar bahan memberikan informasi yang sama kepada seluruh bagian produksi, dari bagian pembelian bahan hingga bagian perakitan barang. Jika ada kekurangan atau kelebihan perhitungan bahan, seluruh bagian bisa melakukan evaluasi bersama secara transparan.
Manajemen Biaya Produksi
Biaya produksi bisa dikontrol dengan baik dan jelas. BOM membantu merinci secara detil setiap batang komponen dan jenis bahannya sehingga sangat kecil kemungkinan untuk terlewatkan atau terhitung berlebihan. Dengan demikian perhitungan aktual jumlah komponen, ketersediaan stok bahan, atau biaya pengadaannya bisa diawasi dengan mudah.
Dengan mengadopsi Industri 4.0 penggunaan BOM bisa terpantau jauh lebih mudah, cepat, serta efektif. Analisa penggunaan bahan, proses pembelian bahan ataupun pengerjaan bisa diketahui dengan data yang tersimpan dan terintegrasi secara online.
Mengurangi limbah produksi
Ketika informasi komponen tertulis jelas di dalam daftar bahan, operator mesin atau tukang kayu tidak lagi perlu membuat kesalahan ukuran dan penggunaan jumlah bahan bisa terkontrol di dalam proses produksi.
Harga jual produk bisa lebih 'masuk akal'
Dengan daftar bahan yang lengkap dan akurat, perhitungan HPP (Harga Pokok Produksi) bisa didapatkan dengan nilai yang lebih rasional sesuai penggunaan sebenarnya. Setelah itu perhitungan margin lainnya untuk menghitung harga jual bisa lebih leluasa, tidak ada lagi harga jual produk yang terlalu mahal atau terlalu murah.
Perlu diperhatikan bahwa tidak semua model daftar bahan harus selalu sama, bisa menyesuaikan pada departemen atau pada bagian mana dokumen ini diperlukan. Pengaturan daftar isi pada BOM perlu merujuk pada bagian yang paling diperlukan pada setiap lokasi, tetapi yang paling penting adalah bahwa pengaturan nomor komponen dan nama komponen harus konsisten.
Anda memiliki ide dan pendapat yang berbeda? Silahkan berbagi di kolom komentar.
---
Ilustrasi level BOM pada product rak TV dari IKEA
Bekerja tanpa menggunakan BOM yang benar akan menambah terjadinya kesalahan dalam perhitungan biaya, sehingga biaya produksi yang sebenarnya bisa membengkak atau bahkan terlalu rendah dibandingkan dengan biaya yang dianggarkan. Kedua situasi tersebut membuat perhitungan harga pokok produksi (HPP) menjadi tidak lagi relevan.
Daftar bahan sangat penting karena memberi gambaran lengkap dan akurat tentang komponen yang diperlukan dan bahkan semua proses yang terkait dengan pembuatan satu produk. Dalam proses produksi, sebuah daftar bahan atau BOM memiliki keterangan tentang setiap komponen termasuk jenis bahan dan ukuran jadi yang digunakan dan posisi masing-masing komponen tersebut. Selain itu, di dalam BOM juga terdapat detail alat-alat perlengkapan yang diperlukan untuk perakitan, sub-perakitan, dan bahan habis pakai lainnya (lem, paku, dll) untuk pembuatan produk akhir.
Level BOM
Bill of Materials disusun secara hierarki, sebuah produk terdiri dari beberapa bagian dan komponen yang bisa dikelompokkan ke dalam beberapa tingkat atau level. Dari bagian yang utama/primer yaitu barang jadi, lalu terbagi menjadi bagian yang telah dirakit sebelumnya (pre-assembled atau modul), komponen lepasan sebelum dirakit, dan bagian lain yang lebih terpisah.
Misalnya, sebuah produk meja TV utuh menjadi bagian di tingkat paing tinggi (level 1), bagian body TV unit yang telah dirakit dan kotak laci yang terpisah menjadi tingkat kedua (level 2), lalu kaki depan & belakang, ambalan tengah yang merupakan pecahan rak TV, serta papan samping & papan muka laci menjadi bagian tingkat ketiga (level 3).
Contoh lain adalah sebuah kabinet laci, keseluruhan produk merupakan bagian pada level 1, dipisahkan menjadi bagian bodi dan kotak laci yang merupakan bagian BOM level 2, lalu beberapa papan untuk dinding samping, atas, dan bawah, serta bagian-bagian dinding pada kotak laci merupakan bagian level 3.
Pembagian komponen kotak laci di dalam Bill of Materials
Apa saja isi Bill of Materials?
Di dalam BOM harus mencakup semua bahan yang diperlukan untuk menghasilkan produk akhir, dari bahan baku utama hingga bahan pembantu yang mungkin tidak terlihat jelas jejaknya pada produk akhir. Selain itu, bisa ditambahkan jika perlu penjelasan singkat tentang proses yang harus diikuti bersama dengan gambar, diagram, atau sketsa.
1. Nomor komponen: harus nomor yang unik untuk setiap komponen, bisa dikombinasi dengan huruf, tetapi tidak boleh ada komponen berbeda yang menggunakan nomor yang sama.
2. Nama komponen: mulai dari bagian yang paling utama, misalnya rangka meja atau dinding lemari. Gunakan nama yang singkat, jelas, dan sederhana.
3. Level BOM: informasi ini akan membantu identifikasi posisi komponen pada produk jadi yang memudahkan pengelompokan & pengaturan prioritas di saat proses produksi.
4. Jenis bahan: bagian ini sangat penting karena menentukan keakuratan perkiraan biaya produksi, dan yang nantinya berpengaruh terhadap harga jual produk. Bagian ini juga bisa menjelaskan ukuran bahan secara umum namun presisi, misalnya bahan plywood dengan informasi tebal dalam satuan milimeter.
5. Deskripsi & Ukuran jadi: setiap komponen bahan harus memiliki deskripsi singkat tentang karakteristik komponen, termasuk ukuran jadi setelah proses akhir.
6. Jumlah: ini merupakan informasi utama yang harus tercantum di dalam daftar bahan. Menunjukkan jumlah kebutuhan komponen untuk membangun sebuah produk yang harus disediakan.
7. Unit/satuan: informasi ini penting sesuai dengan karakteristik bahan dan komponen, serta membantu untuk menghitung jumlah kebutuhan bahan lebih cepat saat membuat produksi masal.
8. Gambar/diagram: tidak mutlak harus dicantumkan, tetapi jika terdapat komponen bahan dengan bentuk unik, gambar atau diagram yang dicantumkan bisa dengan cepat membantu identifikasi.
Contoh sederhana susunan daftar bahan
Keuntungan menggunakan BOM
Yang paling utama adalah kejelasan penggunaan bahan baku dan perlengkapan di dalam produksi dan keakuratan perhitungan biaya produksi. Jika daftar bahan bisa dibuat lebih lengkap dan benar, maka efisiensi produksi dan biaya juga lebih tinggi.
Transparansi
Daftar bahan memberikan informasi yang sama kepada seluruh bagian produksi, dari bagian pembelian bahan hingga bagian perakitan barang. Jika ada kekurangan atau kelebihan perhitungan bahan, seluruh bagian bisa melakukan evaluasi bersama secara transparan.
Manajemen Biaya Produksi
Biaya produksi bisa dikontrol dengan baik dan jelas. BOM membantu merinci secara detil setiap batang komponen dan jenis bahannya sehingga sangat kecil kemungkinan untuk terlewatkan atau terhitung berlebihan. Dengan demikian perhitungan aktual jumlah komponen, ketersediaan stok bahan, atau biaya pengadaannya bisa diawasi dengan mudah.
Dengan mengadopsi Industri 4.0 penggunaan BOM bisa terpantau jauh lebih mudah, cepat, serta efektif. Analisa penggunaan bahan, proses pembelian bahan ataupun pengerjaan bisa diketahui dengan data yang tersimpan dan terintegrasi secara online.
Mengurangi limbah produksi
Ketika informasi komponen tertulis jelas di dalam daftar bahan, operator mesin atau tukang kayu tidak lagi perlu membuat kesalahan ukuran dan penggunaan jumlah bahan bisa terkontrol di dalam proses produksi.
Harga jual produk bisa lebih 'masuk akal'
Dengan daftar bahan yang lengkap dan akurat, perhitungan HPP (Harga Pokok Produksi) bisa didapatkan dengan nilai yang lebih rasional sesuai penggunaan sebenarnya. Setelah itu perhitungan margin lainnya untuk menghitung harga jual bisa lebih leluasa, tidak ada lagi harga jual produk yang terlalu mahal atau terlalu murah.
Perlu diperhatikan bahwa tidak semua model daftar bahan harus selalu sama, bisa menyesuaikan pada departemen atau pada bagian mana dokumen ini diperlukan. Pengaturan daftar isi pada BOM perlu merujuk pada bagian yang paling diperlukan pada setiap lokasi, tetapi yang paling penting adalah bahwa pengaturan nomor komponen dan nama komponen harus konsisten.
Anda memiliki ide dan pendapat yang berbeda? Silahkan berbagi di kolom komentar.
---