Foto: Lantai Kayu QCfloor
Federasi Parket Eropa atau FEP - The European Federation of Parquet Industry, melaporkan bahwa konsumsi parket di Eropa telah mulai menurun sejak semester pertama tahun 2022, yang mencerminkan apa yang disebutnya sebagai “iklim ketidakpastian”.
Setelah tahun 2021 yang cukup booming, di mana konsumsi parket Eropa naik sebesar 6,2% dan mencapai level tertinggi sejak 10 tahun terakhir, konsumsi parket menurun di hampir semua pasar Eropa pada tahun 2022, terutama selama semester 2, tahun 2022.
Menurut FEP, pada awal tahun 2022 secara umum masih positif, tetapi konsumsi parket dengan cepat mulai menurun di sebagian besar negara FEP. Penurunan tersebut sangat signifikan terutama di Prancis dan Jerman, sementara Swedia dan Swiss masih mengalami kondisi yang relatif baik selama paruh pertama tahun 2022.
FEP menjelaskan: “Dalam konteks tertentu, dengan kenaikan harga energi dan inflasi yang tinggi, konsumen mengatur ketat biaya pengeluaran mereka dan fokus pada kebutuhan pokok yang lebih penting. Jika ada sebagian konsumen yang masih belanja barang-barang terkait bangunan dan interior, hal tersebut lebih untuk perbaikan daripada desain interior ruang baru. Selain itu, pekerjaan renovasi ruang yang dimulai sebelum dan selama masa covid akan segera berakhir.”
Secara keseluruhan, pasar lantai kayu atau parket turun di sebagian besar negara FEP untuk semester pertama 2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. “Negara-negara yang tadinya masih relatif baik, kini mulai memperlambat konsumsi, dan pesimis untuk beberapa bulan dan tahun ke depan,” sesuai catatan FEP. “Ketersediaan dan/atau keterjangkauan bahan baku kayu masih kritis.”
Sekilas rekap sebagian negara Eropa:
Perancis
Pasar parket Prancis sudah mulai turun selama kuartal ke-2 (-20%). Dan situasi ini akan berlanjut karena kunjungan ke toko turun hingga 40%. Lantai kayu solid menjadi produk yang paling terdampak karena harga kayu meningkat tajam sejak April 2022. Kelangkaan bahan baku kayu tetap menjadi masalah dan dapat menyebabkan pengurangan produksi.
Swedia
Sementara pasar parket Swedia masih stabil hingga sedikit menurun tahun ini (-2 hingga -5%), pasar akan turun secara signifikan tahun 2023 karena penurunan dramatis izin bangunan baru (-30%). Selain itu, pekerjaan renovasi yang dimulai selama periode covid akan segera berakhir, konsumen telah mendedikasikan uang untuk bepergian dan sekarang fokus pada pekerjaan perbaikan daripada desain interior baru.
Jerman
Pasar parket Jerman turun sebesar 7% selama kuartal pertama 2022 dan sebesar 12% selama kuartal kedua, memberikan penurunan 10 - 15% untuk semester pertama. Pesimisme hadir di penghujung tahun dengan tingginya pembatalan izin bangunan, keragu-raguan masyarakat untuk berinvestasi atau membuat pengeluaran yang tidak ada urgensinya, suku bunga yang meningkat, serta biaya energi yang meroket. Konsumen fokus pada kebutuhan esensial dan pekerjaan renovasi yang mendesak.
Sumber: FEP, GlobalFlooringAlliance, PanelsFurnitureAsia
---