Countertop adalah papan atas penutup kabinet dapur yang berbentuk lembaran yang digunakan untuk menutupi bagian atas meja island atau kabinet bawah, sekaligus untuk tempat meletakkan peralatan dapur saat mengolah bahan makanan, memasak, atau menyajikan makanan.
Karena countertop menjadi bagian paling mudah terlihat oleh siapa pun yang berada di area dapur, memilih jenis bahannya perlu berhati-hati dan dipikirkan dengan matang.
Countertop kayu solid Akasia sedang dalam proses produksi
Bahan countertop yang biasa digunakan:
1. Granit
2. Marmer
3. Stainless Steel
4. Beton, Keramik, dan Granite tile
5. Solid Surface
6. Kayu
7. Papan Laminasi
1. Granit
Bahan granit merupakan pilihan populer tapi agak mahal. Tampilannya yang high-end, mewah, dan warnanya elegan membuat banyak orang memilih granit.
Granit bisa bertahan lama dan tidak mudah tergores, tetapi sangat berat sehingga konstruksi kabinet bawah harus cukup kuat menahan beban granit. Walaupun untuk pemasangan agak sulit dilakukan, granit cukup mudah dirawat, dan tahan terhadap sebagian besar bahan pembersih. Granit menjadi bahan terbaik untuk kemudahan penggunaan dan perawatan.
2. Marmer
Karena masih termasuk batu alam, marmer juga memiliki tampilan yang sangat menarik dan elegan. Bedanya marmer lebih memiliki pola berurat atau bergaris. Dan marmer relatif lebih lunak dan berpori (tidak padat) sehingga harus diberikan lapisan anti bakteri jika digunakan untuk meja dapur.
Seperti halnya granit, proses pemasangan marmer harus dilakukan dengan hati-hati oleh ahlinya, dan saat pengerjaan potong atau lubang, bahan marmer menimbulkan debu yang sangat tebal.
3. Stainless Steel
Material stainless steel paling banyak dipakai sebagai dapur di hotel atau di restoran. Tetapi saat ini, countertop yang terbuat dari stainless steel juga mulai digunakan pada dapur di rumah. Hanya saja material ini harus diproduksi secara masal karena memerlukan mesin khusus untuk mencetak stainless steel sesuai bentuk yang diperlukan.
Stainless steel lebih ringan dan mudah dirawat, tetapi sangat mahal. Bahan ini paling cocok untuk kabinet dapur basah, atau untuk Anda yang menginginkan kabinet dapur bertahan lebih lama.
4. Beton, keramik, dan granite tile
Bahan beton merupakan pilihan yang lebih ekonomis dan kurang fleksibel. Cocok buat mereka yang ingin memasang sendiri dengan motif sesuai selera.
Dan untuk mempercantik penampilan beton, keramik dan granite tile biasanya dipakai untuk melapisi bagian luarnya. Dari sisi higienis, bahan ini kurang baik karena bagian sambungan antar lembaran keramik biasanya mudah kotor.
5. Solid Surface
Countertop ini disebut solid surface karena merupakan material campuran partikel akrilik dan resin yang telah dicetak menjadi lempengan. Material ini sudah ada sejak hampir 50 tahun lalu untuk meja dapur dan wastafel.
Solid surface tahan terhadap noda dan tidak menyerap cairan. Tetapi karena masih terlihat seperti plastik, memberi kesan kurang elegan
6. Kayu solid
Material kayu hampir tidak pernah gagal dalam memberikan tampilan yang alami dan menghadirkan nuansa hangat. Selain bisa memperindah dapur, countertop dari kayu bisa difungsikan sebagai talenan untuk memotong bahan masakan. Anda bisa memilih jenis kayu keras seperti kayu Maple, Akasia, Mahoni, atau kayu Jati sebagai bahan countertop.
Bahan kayu cukup kuat, sekaligus 'lunak'. Jika permukaan meja tergores atau terkena tumpahan minyak, wine, atau cairan lainnya, cukup diampelas dan dioles kembali dengan bahan minyak atau finishing tertentu.
Kayu bisa tahan terhadap panas, namun tetap harus dirawat dengan rutin dan hati-hati agar tidak mudah rusak.
7. Papan Laminasi
Bahan intinya bisa saja berupa partikel board, kayu solid, plywood, atau blockboard. Bahan laminasi yang direkatkan pada bagian permukaan ini bisa berupa HPL yang memiliki banyak sekali motif dan warna.
Material ini populer karena memiliki ribuan pilihan, dan termasuk paling ekonomis di antara bahan yang lain.
Selama beberapa tahun terakhir, kami melihat minat pada countertop kayu solid atau model laminasi solid lainnya. Tampaknya semakin banyak orang ingin menggunakan bahan kayu ke dalam agenda renovasi dapur atau rumah baru.
Mengapa?
Ada hubungannya dengan munculnya kembali keinginan estetika alami dalam desain interior rumah yang dipicu dengan kebiasaan WFH (Working From Home) setelah masa pandemi. Kayu mampu menangkap tampilan alami tapi tetap terkesan modern. Dan jangan lupa, bahan kayu lebih terjangkau, daripada granit, marmer dan bahan lainnya yang lebih mahal.
Walaupun tentunya ada kekurangan, bahan kayu untuk countertop memiliki sangat banyak keunggulan termasuk penampilan dan daya tahan.
Bahan Alami - tidak hanya kayu itu sendiri, termasuk bahan perekat kayu terbuat dari bahan alami. Tren desain setelah masa pandemi untuk kembali ke bahan natural atau alami mendukung pilihan tersebut
Penampilan Elegan - countertop kayu memberikan tampilan yang hangat dan lembut, serta sederhana, sempurna jika Anda menginginkan estetika rumah ala pedesaan.
Jenis kayu yang berwarna gelap memberikan kontras yang elegan dengan kabinet berwarna terang. Dan bahan kayu yang lebih terang cocok dengan lemari berwarna coklat tua, hitam, dan warna gelap lainnya.
Banyak Pilihan Desain - Berbagai jenis kayu, berarti motif serat kayu yang berbeda, atau warna kayu dengan polesan bahan finishing yang berbeda. Dari sisi konstruksi juga memberikan lebih banyak pilihan pada penampilan countertop. Misalnya, konstruksi edge grain, end grain, atau face grain akan memberi tampilan berbeda.
Kita akan bahas pada artikel lain tentang detail konstruksi tersebut.
Hangat saat Disentuh - Kesan ini biasanya bisa lebih terasa di negara yang memiliki 4 musim. Saat musim dingin, bahan seperti granit, marmer, stainless steel, dan lainnya, akan terasa dingin saat disentuh karena bahan-bahan tersebut menyerap suhu di sekitar dan menyimpannya. Sedangkan kayu akan terasa hangat saat disentuh.
Umur panjang - Dalam arti lain juga bahwa kayu akan selalu menjadi tren, atau akan selalu kembali menjadi pilihan favorit. Dengan perawatan yang benar dan teratur, countertop kayu akan lebih awet dan bertahan lama.
Karena countertop menjadi bagian paling mudah terlihat oleh siapa pun yang berada di area dapur, memilih jenis bahannya perlu berhati-hati dan dipikirkan dengan matang.
Countertop kayu solid Akasia sedang dalam proses produksi
Bahan countertop yang biasa digunakan:
1. Granit
2. Marmer
3. Stainless Steel
4. Beton, Keramik, dan Granite tile
5. Solid Surface
6. Kayu
7. Papan Laminasi
1. Granit
Bahan granit merupakan pilihan populer tapi agak mahal. Tampilannya yang high-end, mewah, dan warnanya elegan membuat banyak orang memilih granit.
Granit bisa bertahan lama dan tidak mudah tergores, tetapi sangat berat sehingga konstruksi kabinet bawah harus cukup kuat menahan beban granit. Walaupun untuk pemasangan agak sulit dilakukan, granit cukup mudah dirawat, dan tahan terhadap sebagian besar bahan pembersih. Granit menjadi bahan terbaik untuk kemudahan penggunaan dan perawatan.
2. Marmer
Karena masih termasuk batu alam, marmer juga memiliki tampilan yang sangat menarik dan elegan. Bedanya marmer lebih memiliki pola berurat atau bergaris. Dan marmer relatif lebih lunak dan berpori (tidak padat) sehingga harus diberikan lapisan anti bakteri jika digunakan untuk meja dapur.
Seperti halnya granit, proses pemasangan marmer harus dilakukan dengan hati-hati oleh ahlinya, dan saat pengerjaan potong atau lubang, bahan marmer menimbulkan debu yang sangat tebal.
3. Stainless Steel
Material stainless steel paling banyak dipakai sebagai dapur di hotel atau di restoran. Tetapi saat ini, countertop yang terbuat dari stainless steel juga mulai digunakan pada dapur di rumah. Hanya saja material ini harus diproduksi secara masal karena memerlukan mesin khusus untuk mencetak stainless steel sesuai bentuk yang diperlukan.
Stainless steel lebih ringan dan mudah dirawat, tetapi sangat mahal. Bahan ini paling cocok untuk kabinet dapur basah, atau untuk Anda yang menginginkan kabinet dapur bertahan lebih lama.
4. Beton, keramik, dan granite tile
Bahan beton merupakan pilihan yang lebih ekonomis dan kurang fleksibel. Cocok buat mereka yang ingin memasang sendiri dengan motif sesuai selera.
Dan untuk mempercantik penampilan beton, keramik dan granite tile biasanya dipakai untuk melapisi bagian luarnya. Dari sisi higienis, bahan ini kurang baik karena bagian sambungan antar lembaran keramik biasanya mudah kotor.
5. Solid Surface
Countertop ini disebut solid surface karena merupakan material campuran partikel akrilik dan resin yang telah dicetak menjadi lempengan. Material ini sudah ada sejak hampir 50 tahun lalu untuk meja dapur dan wastafel.
Solid surface tahan terhadap noda dan tidak menyerap cairan. Tetapi karena masih terlihat seperti plastik, memberi kesan kurang elegan
6. Kayu solid
Material kayu hampir tidak pernah gagal dalam memberikan tampilan yang alami dan menghadirkan nuansa hangat. Selain bisa memperindah dapur, countertop dari kayu bisa difungsikan sebagai talenan untuk memotong bahan masakan. Anda bisa memilih jenis kayu keras seperti kayu Maple, Akasia, Mahoni, atau kayu Jati sebagai bahan countertop.
Bahan kayu cukup kuat, sekaligus 'lunak'. Jika permukaan meja tergores atau terkena tumpahan minyak, wine, atau cairan lainnya, cukup diampelas dan dioles kembali dengan bahan minyak atau finishing tertentu.
Kayu bisa tahan terhadap panas, namun tetap harus dirawat dengan rutin dan hati-hati agar tidak mudah rusak.
Baca juga:
Countertop Kayu: Apa Yang Perlu Anda Ketahui?
7. Papan Laminasi
Bahan intinya bisa saja berupa partikel board, kayu solid, plywood, atau blockboard. Bahan laminasi yang direkatkan pada bagian permukaan ini bisa berupa HPL yang memiliki banyak sekali motif dan warna.
Material ini populer karena memiliki ribuan pilihan, dan termasuk paling ekonomis di antara bahan yang lain.
Selama beberapa tahun terakhir, kami melihat minat pada countertop kayu solid atau model laminasi solid lainnya. Tampaknya semakin banyak orang ingin menggunakan bahan kayu ke dalam agenda renovasi dapur atau rumah baru.
Mengapa?
Ada hubungannya dengan munculnya kembali keinginan estetika alami dalam desain interior rumah yang dipicu dengan kebiasaan WFH (Working From Home) setelah masa pandemi. Kayu mampu menangkap tampilan alami tapi tetap terkesan modern. Dan jangan lupa, bahan kayu lebih terjangkau, daripada granit, marmer dan bahan lainnya yang lebih mahal.
Walaupun tentunya ada kekurangan, bahan kayu untuk countertop memiliki sangat banyak keunggulan termasuk penampilan dan daya tahan.
Bahan Alami - tidak hanya kayu itu sendiri, termasuk bahan perekat kayu terbuat dari bahan alami. Tren desain setelah masa pandemi untuk kembali ke bahan natural atau alami mendukung pilihan tersebut
Penampilan Elegan - countertop kayu memberikan tampilan yang hangat dan lembut, serta sederhana, sempurna jika Anda menginginkan estetika rumah ala pedesaan.
Jenis kayu yang berwarna gelap memberikan kontras yang elegan dengan kabinet berwarna terang. Dan bahan kayu yang lebih terang cocok dengan lemari berwarna coklat tua, hitam, dan warna gelap lainnya.
Banyak Pilihan Desain - Berbagai jenis kayu, berarti motif serat kayu yang berbeda, atau warna kayu dengan polesan bahan finishing yang berbeda. Dari sisi konstruksi juga memberikan lebih banyak pilihan pada penampilan countertop. Misalnya, konstruksi edge grain, end grain, atau face grain akan memberi tampilan berbeda.
Kita akan bahas pada artikel lain tentang detail konstruksi tersebut.
Hangat saat Disentuh - Kesan ini biasanya bisa lebih terasa di negara yang memiliki 4 musim. Saat musim dingin, bahan seperti granit, marmer, stainless steel, dan lainnya, akan terasa dingin saat disentuh karena bahan-bahan tersebut menyerap suhu di sekitar dan menyimpannya. Sedangkan kayu akan terasa hangat saat disentuh.
Umur panjang - Dalam arti lain juga bahwa kayu akan selalu menjadi tren, atau akan selalu kembali menjadi pilihan favorit. Dengan perawatan yang benar dan teratur, countertop kayu akan lebih awet dan bertahan lama.