Pada artikel terdahulu telah dibahas secara umum beberapa pengujian mekanis pada perabot tempat duduk, terutama kursi makan. Kali ini kami ingin membahas lebih detail tentang metode pengujian yang dilakukan oleh lab penguji beserta detail penentuan posisi titik tekanan atau tarikan.
Fokus pembahasan masih mengacu pada standar Eropa EN-581-2:2015 (untuk furniture outdoor penggunaan domestik) dan BS EN 12520:2015 (untuk furniture indoor).
1. Seat & Backrest STATIC Load
Uji beban statis pada dudukan dan sandaran kursi adalah pengujian langkah pertama. Metode pengujian dilakukan dengan cara memberikan tekanan dengan kekuatan tetap pada dudukan dan sandaran kursi. Titik tekanan untuk dudukan terdapat 2 posisi, yaitu pada bagian tengah dudukan dan 100 mm dari bagian depan dudukan. Sedangkan titik tekanan untuk sandaran pada bagian tengah tidak dijelaskan secara akurat karena perlu menyesuaikan bentuk sandaran.
Untuk kursi dengan jumlah dudukan 2 atau lebih (sofa misalnya), pengujian dilakukan pada maksimum 2 dudukan dengan posisi yang sama. Dan pada dudukan ke-3 atau lebih, cukup diberikan beban sebesar 75 kg.
2. Seat & Backrest DURABILITY test
Metode pengujian ini untuk mengukur ketahanan kursi pada dudukan dan sandaran di titik yang sama (F1 dan F2). Pengujian ini sebagai simulasi apabila kursi digunakan berkali-kali dengan tekanan dan pemakaian yang ekstrim.
Piston beban/tekanan digerakkan dahulu ke arah dudukan, kemudian piston tekanan pada sandaran mulai mendorong atau menarik sandaran dengan kekuatan tertentu.
Biasanya pengujian ini akan berdampak langsung pada konstruksi sambungan antara kaki belakang dengan rel samping. Jadi pastikan jenis sambungan dan kekuatan lem yang digunakan diaplikasikan dengan benar.
Pengujian ini memerlukan mesin penguji bekerja selama minimal 24 jam.
3. ARMREST test
Pengujian ini dilakukan pada kursi yang memiliki sandaran tangan atau armrest.
Ada 3 pengujian khusus pada armrest, yaitu armrest static load, armrest durability test, dan arm sideways static load test. Ketiganya dilakukan berurutan pada sampel yang sama.
Armrest Static Load
Tekanan pada posisi vertikal diaplikasikan pada setiap sandaran tangan secara bersamaan sebesar 700 N untuk setiap armrest, nilai tekanan yang sama untuk kursi outdoor atau indoor.
Titik tekanan diposisikan pada bagian terdekat dengan ujung armrest tetapi berjarak tidak kurang dari 100 mm. Pengujian tersebut dilakukan sebanyak 10 siklus, selama 10 detik untuk setiap siklus.
Armrest Durability test
Tekanan pada sandaran tangan dengan posisi vertikal bersudut kemiringan 10° dan toleransi kurang lebih 1°, dilakukan pada setiap sandaran tangan secara bersamaan sebesar 700 N untuk setiap armrest, jumlah tekanan yang sama untuk kursi outdoor atau indoor.
Titik tekanan diposisikan pada bagian terdekat dengan ujung armrest tetapi berjarak tidak kurang dari 100 mm. Pengujian tersebut dilakukan sebanyak 10 siklus, selama 10 detik untuk setiap siklus.
Arm Sideways Static Load test
Pengujian ini hanya diharuskan untuk kursi indoor, tidak diperlukan pada produk kursi outdoor.
Posisi titik tekanan/tarikan sama dengan Armrest Durability test. Pengujian tersebut dilakukan sebanyak 10 siklus, selama 10 detik untuk setiap siklus.
4. Leg Forward, Sideways Static Load test
Pengujian ini terutama untuk memastikan kekuatan konstruksi antara kaki dan dudukan, dilakukan dengan memberikan tekanan/beban pada dudukan sebesar 1000 Newton, dan memberikan tekanan dari samping atau dari bagian belakang kursi.
Bagian bawah kaki kursi dipasang penahan agar kursi tidak bergerak saat pengujian berlangsung.
5. Seat IMPACT test
Impact test pada dudukan biasanya dilakukan pada urutan terakhir. Pengujian ini menggunakan sebuah kantong dengan berat 25 kg yang diletakkan di atas dudukan dengan jarak 180 mm, kemudian dijatuhkan dengan tiba-tiba dan dilakukan berulang sebanyak 10 kali.
Posisi biasanya dimulai dengan bagian tengah dudukan, dan bisa dirubah pada posisi lain yang dianggap lemah atau berisiko.
Pada kedua standar ini (EN 581-2 dan BS EN 12520) juga dilakukan pengujian lainnya yaitu: Foot rest static test, Seat front edge fatique test, Backwards fall test, dan Backwards impact test.
Pembahasan lebih detail pengujian tersebut akan kami bagikan pada artikel berikutnya.
Fokus pembahasan masih mengacu pada standar Eropa EN-581-2:2015 (untuk furniture outdoor penggunaan domestik) dan BS EN 12520:2015 (untuk furniture indoor).
1. Seat & Backrest STATIC Load
Uji beban statis pada dudukan dan sandaran kursi adalah pengujian langkah pertama. Metode pengujian dilakukan dengan cara memberikan tekanan dengan kekuatan tetap pada dudukan dan sandaran kursi. Titik tekanan untuk dudukan terdapat 2 posisi, yaitu pada bagian tengah dudukan dan 100 mm dari bagian depan dudukan. Sedangkan titik tekanan untuk sandaran pada bagian tengah tidak dijelaskan secara akurat karena perlu menyesuaikan bentuk sandaran.
Baca juga: Safety Test untuk Perabot Tempat Duduk
STATIC Load | Outdoor | Indoor |
Seat Force (F1), (F3) | 1600 N | 1300 N |
Backrest Force (F2) | 410 N | 450 N |
Force Duration (F1, F2) |
10 detik/siklus (11 kali) Siklus ke-11 selama 30 menit |
10 detik/siklus (10 kali) |
Force Duration (F3) | 10 detik/siklus (10 kali) | 10 detik/siklus (10 kali) |
Untuk kursi dengan jumlah dudukan 2 atau lebih (sofa misalnya), pengujian dilakukan pada maksimum 2 dudukan dengan posisi yang sama. Dan pada dudukan ke-3 atau lebih, cukup diberikan beban sebesar 75 kg.
2. Seat & Backrest DURABILITY test
Metode pengujian ini untuk mengukur ketahanan kursi pada dudukan dan sandaran di titik yang sama (F1 dan F2). Pengujian ini sebagai simulasi apabila kursi digunakan berkali-kali dengan tekanan dan pemakaian yang ekstrim.
Piston beban/tekanan digerakkan dahulu ke arah dudukan, kemudian piston tekanan pada sandaran mulai mendorong atau menarik sandaran dengan kekuatan tertentu.
DURABILITY Test | Outdoor | Indoor |
Seat Force | 750 N | 1000 N |
Backrest Force | 333 N | 300 N |
Force Duration | 2 detik/siklus (25.000 kali) |
2 detik/siklus (25.000 kali) |
Biasanya pengujian ini akan berdampak langsung pada konstruksi sambungan antara kaki belakang dengan rel samping. Jadi pastikan jenis sambungan dan kekuatan lem yang digunakan diaplikasikan dengan benar.
Pengujian ini memerlukan mesin penguji bekerja selama minimal 24 jam.
3. ARMREST test
Pengujian ini dilakukan pada kursi yang memiliki sandaran tangan atau armrest.
Ada 3 pengujian khusus pada armrest, yaitu armrest static load, armrest durability test, dan arm sideways static load test. Ketiganya dilakukan berurutan pada sampel yang sama.
Armrest Static Load
Tekanan pada posisi vertikal diaplikasikan pada setiap sandaran tangan secara bersamaan sebesar 700 N untuk setiap armrest, nilai tekanan yang sama untuk kursi outdoor atau indoor.
Titik tekanan diposisikan pada bagian terdekat dengan ujung armrest tetapi berjarak tidak kurang dari 100 mm. Pengujian tersebut dilakukan sebanyak 10 siklus, selama 10 detik untuk setiap siklus.
Armrest Durability test
Tekanan pada sandaran tangan dengan posisi vertikal bersudut kemiringan 10° dan toleransi kurang lebih 1°, dilakukan pada setiap sandaran tangan secara bersamaan sebesar 700 N untuk setiap armrest, jumlah tekanan yang sama untuk kursi outdoor atau indoor.
Titik tekanan diposisikan pada bagian terdekat dengan ujung armrest tetapi berjarak tidak kurang dari 100 mm. Pengujian tersebut dilakukan sebanyak 10 siklus, selama 10 detik untuk setiap siklus.
Arm Sideways Static Load test
Pengujian ini hanya diharuskan untuk kursi indoor, tidak diperlukan pada produk kursi outdoor.
Posisi titik tekanan/tarikan sama dengan Armrest Durability test. Pengujian tersebut dilakukan sebanyak 10 siklus, selama 10 detik untuk setiap siklus.
4. Leg Forward, Sideways Static Load test
Pengujian ini terutama untuk memastikan kekuatan konstruksi antara kaki dan dudukan, dilakukan dengan memberikan tekanan/beban pada dudukan sebesar 1000 Newton, dan memberikan tekanan dari samping atau dari bagian belakang kursi.
Bagian bawah kaki kursi dipasang penahan agar kursi tidak bergerak saat pengujian berlangsung.
Leg Static Test | Outdoor | Indoor |
Forward Load | 300 N | 400 N |
Sideways Load | 300 N | 300 N |
Force Duration | 10 detik/siklus (10 kali) |
10 detik/siklus (10 kali) |
5. Seat IMPACT test
Impact test pada dudukan biasanya dilakukan pada urutan terakhir. Pengujian ini menggunakan sebuah kantong dengan berat 25 kg yang diletakkan di atas dudukan dengan jarak 180 mm, kemudian dijatuhkan dengan tiba-tiba dan dilakukan berulang sebanyak 10 kali.
Posisi biasanya dimulai dengan bagian tengah dudukan, dan bisa dirubah pada posisi lain yang dianggap lemah atau berisiko.
Seat IMPACT Test | Outdoor | Indoor |
Impactor weight | 25 kg | 25 kg |
Drop Height | 180 mm | 180 mm |
Siklus | 10 kali | 10 kali |
Pada kedua standar ini (EN 581-2 dan BS EN 12520) juga dilakukan pengujian lainnya yaitu: Foot rest static test, Seat front edge fatique test, Backwards fall test, dan Backwards impact test.
Pembahasan lebih detail pengujian tersebut akan kami bagikan pada artikel berikutnya.