Apabila anda seorang pecinta musik, kualitas kotak speaker menjadi salah satu bagian dari susunan sistem audio anda yang esensial. Tidak mengherankan apabila beberapa model kotak speaker bahkan berharga lebih mahal dari set amplifier atau pemutar audio.
Photo: Set speaker dari produsen high-end/Dalispeaker
Tidak hanya pada kualitas unit pengeras suara atau drivers, kualitas kotak speaker tidak kalah pentingnya untuk memastikan kualitas suara yang bagus. Jika anda ingin membuat kotak speaker sendiri dan kurang paham dalam memilih jenis bahan kayu, berikut ini beberapa opsi yang bisa anda pertimbangkan.
1. Plywood Baltic Birch
Papan buatan ini cukup unik karena seluruh lapisannya dibuat dari vinir kayu Baltic Birch dan menggunakan jenis lem khusus untuk eksterior sehingga papan buatan ini sangat stabil dan keras. Tidak seperti papan buatan biasa yang 'core veneer' atau vinir intinya merupakan bahan campuran dari berbagai jenis kayu yang kepadatannya bervariasi mulai 300 - 350 kg/m³. Jenis kayu Baltic Birch sendiri mempunyai kepadatan kayu paling sedikit 400 kg/m³, kepadatan kayu yang sangat tepat untuk resonansi suara.
Untuk mendapatkan jenis plywood ini harus import dari luar Indonesia sehingga harganya akan sangat mahal.
2. MDF (Medium Density Fiberboard)
MDF adalah salah satu pilihan terbaik untuk kotak speaker. MDF merupakan papan buatan yang memiliki kepadatan cukup untuk resonansi suara dan akan menghasilkan kualitas suara alami yang tidak terdistorsi. MDF memiliki kepadatan yang lebih tinggi dibandingkan plywood atau bahkan particle board dan harganya lebih ekonomis.
Kepadatan MDF sangat cocok untuk kotak speaker dalam hal menjaga suara dan getaran speaker pada tingkat yang ideal.
Photo: Speaker MDF/Walmart
3. Plywood standar
Bahan plywood paling umum dipakai karena biayanya yang relatif murah dan mudah didapat dengan ketebalan yang bervariasi. Beratnya tidak jauh berbeda dengan MDF tetapi masih mumpuni untuk menahan getaran.
Bagaimanapun juga, di dalam lapisan plywood standar masih terdapat rongga-rongga kecil yang memungkinkan kebocoran udara di dalam kotak speaker dan kondisi tersebut mempengaruhi kualitas suara yang dihasilkan.
4. Particle board
Sejak beberapa puluh tahun yang lalu particle board merupakan bahan yang biasa digunakan untuk membuat kotak speaker, namun sejak bahan MDF mudah didapatkan, pabrik pembuat speaker beralih menggunakan MDF karena bahannya yang lebih padat daripada particle board. Karena perbedaan proses produksi, particle board tidak sepadat dan sehalus MDF sehingga lebih ringan dan harganya lebih ekonomis.
Walaupun sekarang masih banyak yang menggunakan particle board untuk kotak speaker, namun bahan MDF menghasilkan kualitas suara yang lebih baik.
Selain itu juga dari segi pengerjaan dan konstruksi, particle board kurang diminati karena bekas gergajian atau lubang bor tidak sehalus bahan MDF.
5. Kayu Pinus
Kayu solid secara umum bukan bahan yang ideal untuk kotak speaker karena variasi kepadatan kayu. Bukan hanya kepadatan dari jenis kayu, tapi juga dengan jenis kayu yang sama pun akan terdapat perbedaan kepadatan. Perlu diingat misalnya bahwa kayu gubal dan kayu teras memiliki perbedaan kepadatan kayu.
Selain itu sambungan pelebaran kayu, kelembaban kayu dan bentuk kayu solid yang tidak stabil mempengaruhi kualitas suara yang dihasilkan. Kebanyakan kayu pinus memiliki kepadatan cukup rendah, tidak lebih dari 350 kg/m³, walaupun harganya relatif lebih murah.
Terlepas dari bahan baku pembuat kotak speaker, secara pengerjaan dan konstruksi, banyak sekali metode yang bisa diaplikasikan. Paling mudah dan cepat adalah menggunakan sekrup atau paku untuk mengikat sambungan antara panel, akan tetap kualitas sambungan dengan paku atau sekrup tidak cukup rapat menutup celah dan selama penggunaan, getaran unit speaker akan mempengaruhi kekuatan ikatan pake dan sekrup.
Paling ideal adalah dengan menggunakan konstruksi dowel atau alur yang dihubungkan dengan lem kayu sehingga kerapatan sambungan bisa terjamin dengan baik.
Photo: Set speaker dari produsen high-end/Dalispeaker
Tidak hanya pada kualitas unit pengeras suara atau drivers, kualitas kotak speaker tidak kalah pentingnya untuk memastikan kualitas suara yang bagus. Jika anda ingin membuat kotak speaker sendiri dan kurang paham dalam memilih jenis bahan kayu, berikut ini beberapa opsi yang bisa anda pertimbangkan.
1. Plywood Baltic Birch
Papan buatan ini cukup unik karena seluruh lapisannya dibuat dari vinir kayu Baltic Birch dan menggunakan jenis lem khusus untuk eksterior sehingga papan buatan ini sangat stabil dan keras. Tidak seperti papan buatan biasa yang 'core veneer' atau vinir intinya merupakan bahan campuran dari berbagai jenis kayu yang kepadatannya bervariasi mulai 300 - 350 kg/m³. Jenis kayu Baltic Birch sendiri mempunyai kepadatan kayu paling sedikit 400 kg/m³, kepadatan kayu yang sangat tepat untuk resonansi suara.
Untuk mendapatkan jenis plywood ini harus import dari luar Indonesia sehingga harganya akan sangat mahal.
Pro (+) | Kontra (-) |
---|---|
Kualitas terbaik | Mahal |
Stabil, tidak melengkung | Berat |
Awet dan kuat | Suplai terbatas |
Kualitas suara terbaik | - |
2. MDF (Medium Density Fiberboard)
MDF adalah salah satu pilihan terbaik untuk kotak speaker. MDF merupakan papan buatan yang memiliki kepadatan cukup untuk resonansi suara dan akan menghasilkan kualitas suara alami yang tidak terdistorsi. MDF memiliki kepadatan yang lebih tinggi dibandingkan plywood atau bahkan particle board dan harganya lebih ekonomis.
Kepadatan MDF sangat cocok untuk kotak speaker dalam hal menjaga suara dan getaran speaker pada tingkat yang ideal.
Photo: Speaker MDF/Walmart
Pro (+) | Kontra (-) |
---|---|
Kepadatan ideal | Ikatan sekrup kurang kuat |
Menghasilkan kualitas suara tinggi | Agak berat |
Kuat menahan getaran | - |
Harga lebih ekonomis | - |
3. Plywood standar
Bahan plywood paling umum dipakai karena biayanya yang relatif murah dan mudah didapat dengan ketebalan yang bervariasi. Beratnya tidak jauh berbeda dengan MDF tetapi masih mumpuni untuk menahan getaran.
Bagaimanapun juga, di dalam lapisan plywood standar masih terdapat rongga-rongga kecil yang memungkinkan kebocoran udara di dalam kotak speaker dan kondisi tersebut mempengaruhi kualitas suara yang dihasilkan.
Pro (+) | Kontra (-) |
---|---|
Ideal untuk sekrup | Hasil gergajian kurang halus |
Cukup ringan | Kurang solid/padat |
Cukup kuat menahan getaran | - |
4. Particle board
Sejak beberapa puluh tahun yang lalu particle board merupakan bahan yang biasa digunakan untuk membuat kotak speaker, namun sejak bahan MDF mudah didapatkan, pabrik pembuat speaker beralih menggunakan MDF karena bahannya yang lebih padat daripada particle board. Karena perbedaan proses produksi, particle board tidak sepadat dan sehalus MDF sehingga lebih ringan dan harganya lebih ekonomis.
Walaupun sekarang masih banyak yang menggunakan particle board untuk kotak speaker, namun bahan MDF menghasilkan kualitas suara yang lebih baik.
Selain itu juga dari segi pengerjaan dan konstruksi, particle board kurang diminati karena bekas gergajian atau lubang bor tidak sehalus bahan MDF.
Pro (+) | Kontra (-) |
---|---|
Harga lebih ekonomis | Resonansi suara kurang sempurna |
Ringan, untuk model speaker kecil | Kurang tahan getaran |
Mudah dipotong | - |
5. Kayu Pinus
Kayu solid secara umum bukan bahan yang ideal untuk kotak speaker karena variasi kepadatan kayu. Bukan hanya kepadatan dari jenis kayu, tapi juga dengan jenis kayu yang sama pun akan terdapat perbedaan kepadatan. Perlu diingat misalnya bahwa kayu gubal dan kayu teras memiliki perbedaan kepadatan kayu.
Selain itu sambungan pelebaran kayu, kelembaban kayu dan bentuk kayu solid yang tidak stabil mempengaruhi kualitas suara yang dihasilkan. Kebanyakan kayu pinus memiliki kepadatan cukup rendah, tidak lebih dari 350 kg/m³, walaupun harganya relatif lebih murah.
Pro (+) | Kontra (-) |
---|---|
Hasil akhir pengerjaan halus | Resonansi suara tidak maksimal |
Ringan, untuk model speaker kecil | Kurang tahan getaran |
Bahan mudah diperoleh | Pengerjaan rumit |
Terlepas dari bahan baku pembuat kotak speaker, secara pengerjaan dan konstruksi, banyak sekali metode yang bisa diaplikasikan. Paling mudah dan cepat adalah menggunakan sekrup atau paku untuk mengikat sambungan antara panel, akan tetap kualitas sambungan dengan paku atau sekrup tidak cukup rapat menutup celah dan selama penggunaan, getaran unit speaker akan mempengaruhi kekuatan ikatan pake dan sekrup.
Paling ideal adalah dengan menggunakan konstruksi dowel atau alur yang dihubungkan dengan lem kayu sehingga kerapatan sambungan bisa terjamin dengan baik.