Tes kestabilan menjadi bagian yang paling sulit, anda harus menghitung benar-benar posisi kaki pada daun meja, terutama pada bagian paling luar.
Semua jenis meja yang diekspor ke Eropa khususnya, akan melalui sebuah tes kestabilan untuk memastikan bahwa meja tersebut tidak akan terjungkal dalam posisi tertentu dan tekanan tertentu.
Petugas yang melakukan tes tersebut akan mencari titik luar 'terlemah' daripada daun meja untuk menentukan posisi beban. Dalam hal ini untuk meja berkaki tiga, garis terluar daun meja yang terletak di antara 2 kaki meja (B1 dan B2) adalah posisi maksimal sebuah daun meja bisa menerima beban dengan baik. Di luar garis tersebut, daya tahan daun meja terhadap kestabilan tekanan menjadi lebih lemah.
Semakin besar ukuran daun meja dari garis tersebut, maka semakin rendah kestabilan meja berkaki tiga. Apalagi jika tekanan yang dibebankan lebih besar. Namun menurut standar Eropa, dengan ukuran meja setinggi kira-kira 50cm, tekanan maksimal adalah 10 kg.
Dari garis terluar daun meja, petugas akan menentukan titik pusat tekanan berjarak 5cm ke arah pusat daun meja. Nah, di sinilah letak kerumitannya. Perhatikan posisi 2 kaki meja yang menyentuh lantai, apabila garis pertemuan 2 kaki tersebut lebih besar daripada garis pada daun meja (B1 - B2), maka meja akan lebih stabil. Posisi paling ideal adalah persis sama dengan titik beban (lihat panah merah pada gambar di bawah ini.
Kesimpulannya, semakin besar jarak kaki meja yang menyentuh lantai dibandingkan dengan daun meja, semakin besar pula kestabilan meja. Berikut di bawah adalah beberapa contoh meja yang memiliki perencanaan baik untuk bisa lolos tes kestabilan.
Hal ini bisa anda terapkan juga pada saat membuat kursi atau bangku berkaki tiga. Dan sebenarnya tes pada kursi atau bangku akan jauh lebih sulit dibandingkan pada meja.
meja kaya gitu ada yang jual gak yaa ?
BalasHapus