Tes pada Meja untuk Indoor tidak sama dengan Meja untuk Outdoor

alat pengukur celah kayu Kami baru saja membuat sebuah tes pada meja makan yang peruntukkannya di dalam ruangan (indoor), dan setelah menerima hasilnya kami mendapati bahwa ternyata tes mekanis untuk meja di dalam ruangan tidak sama persis dengan test pada meja untuk luar ruangan (outdoor).

Hal tersebut berdasarkan tes standar Eropa (EN) untuk meja makan. Secara prinsip bagian-bagian meja yang dites adalah sama, dan seharusnya tidak ada perbedaan. Yang sedikit membedakan adalah frekuensi dan besarnya ukuran yang diterapkan pada masing-masing tes.

Sebagai dasar acuan, standar yang diterapkan untuk meja indoor misalnya EN 12521 (Strength, durability and safety) dan EN 1730. Dan untuk meja outdoor menggunakan standar EN 581-1 (General Safety Requirements) dan EN 581-3 (Strength, durability and safety). Standar di atas adalah sebagai contoh, mungkin akan berbeda sesuai permintaan pembeli.

Beberapa hal yang terlihat jelas berbeda misalnya:

(1) General Safety Requirements
Kedua standar masih tetap mengutamakan pentingnya menghindari bagian-bagian yang tajam atau berpotensial melukai pemakai furniture. Pemeriksaan pada seluruh bagian meja terutama bagian-bagian yang nantinya akan sering 'bersentuhan' dengan pengguna, terutama anak-anak. Yang membedakan adalah bahwa pada meja (atau kursi) untuk outdoor dilakukan lebih ketat dengan pemeriksaan setiap celah/lubang apapun pada meja.

Celah dan lubang tersebut tidak boleh berukuran di antara 7-12 mm. Yang agak meragukan adalah bahwa pemeriksaan yang disebut sebagai 'finger trap risk' tersebut tidak diterapakan pada meja indoor.

(2) Mechanical Test
Dengan tekanan samping sebesar 50kg diaplikasikan pada bagian horisontal meja sebanyak minimal 10.000 kali. Pada meja untuk indoor ternyata frekuensinya lebih banyak daripada meja untuk outdoor. Dari sumber kami yang cukup kompeten, walaupun mereka juga masih belum yakin, perbedaan tersebut salah satu alasannya karena meja untuk indoor akan mengalami 'interaksi' dengan pengguna lebih banyak daripada meja untuk outdoor.

Di samping itu akan terdapat juga metode pengetesan yang lain dengan mengaplikasikan beban dari atas meja selama beberapa kali. Pada meja untuk outdoor hanya diberikan pada 2 titik penting dengan beban sebesar kurang lebih 50 kg untuk meja outdoor, sedangkan meja indoor menggunakan beban sebesar kurang lebih 75 kg. Frekuensi tes pada kedua meja adalah sama, yaitu 10 kali.

Namun demikian, walupun ada beberapa bagian yang berbeda penerapannya, test tersebut tetap saja membutuhkan konstruksi yang baik dan aman pada sebuah meja. Besarnya beban yang diberikan telah diperhitungkan kurang lebih sama dengan beban yang akan terjadi pada saat meja digunakan oleh konsumen. Untuk itulah pengetesan sangat penting dilakukan sebelum produk tersebut diproduksi.

Bagi anda yang sudah berpengalaman melakukan test laboratory seperti ini akan ada baiknya juga membuat analisa sendiri tentang kemungkinan-kemungkinan penggunaan meja oleh konsumen yang bisa terjadi di luar cakupan test tersebut. Akan lebih aman lagi untuk memperhitungkan potensi risiko keamanan pada saat anak-anak menggunakan meja atau bermain dengan meja tersebut, yang kadang-kadang di luar fungsi meja yang sebenarnya.

Eko HIDAYAT

Profesional dalam industri kayu dan bisnis terkait furniture | Founder tentangkayu.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama