Dalam setiap furniture terutama yang terbuat dari kayu, kebutuhan akan sekrup sudah menjadi suatu perlengkapan yang harus ada dan efektif. Sekrup merupakan salah satu hardware yang sangat bermanfaat dan efektif, terutama apabila implementasinya tepat guna dan tepat sasaran.
Walaupun sekrup hanya sebagai sebagian kecil dari sebuah furniture, akan sangat bermanfaat apabila kita mengetahui bagaimana sekrup tersebut diproduksi. Pada suatu kunjungan ke sebuah pabrik perlengkapan (sekrup, paku, mur + baut dan hardware lainnya untuk furniture, saya mendapat kesempatan untuk mempelajari proses produksi perlengkapan furniture tersebut.
Kekerasan Logam
Bahan baku sekrup berasal dari gulungan batang baja dengan Ø bervariasi sesuai dengan ukuran sekrup yang akan diproduksi. Gambar di bawah berikut menunjukkan gulungan-gulungan yang baru saja datang ke pabrik.
Di sini kualitas utama sekrup ditentukan. Besi memiliki kekerasan tertentu yang bisa diatur (pada saat produksi). Untuk jenis sekrup biasanya dicampur dengan baja. Anda akan bisa 'merasakan' kualitas bahan baku sekrup atau kekerasan logam yang digunakan pada saat memasang sekrup pada benda kerja.
Bahan baku sekrup yang terlalu lunak akan mudah rusak pada bagian kepala sekrup. Akan tetapi bahan baku sekrup tersebut juga tidak boleh lebih keris dari bahan baku 'ujung obeng' karena jika sekrup lebih keras, maka ujung obeng akan lebih cepat rusak.
Kemudian gulungan logam tersebut 'diluruskan' dahulu menggunakan sebuah mesin khusus, untuk kemudian dipotong sesuai dengan panjang sekrup yang ingin diproduksi. Pada proses ini wujud logam masih berwarna hitam keabu-abuan, sebagai tanda belum ada lapisan finishing pada logam tersebut.
Setelah terbentuk potongan-potongan kecil, secara otomatis akan dibentuk kepala sekrup sekaligus pembuatan ulir sekrup dengan mesin khusus. Hingga disini proses pembentukan dianggap selesai.
Finishing
Untuk membuat sekrup lebih awet, maka perlu dilapisi dengan bahan finishing khusus logam. Proses finishing logam tidak sama dengan proses finishing pada kayu. Batangan-batangan sekrup tersebut dilarutkan ke dalam sebuah bejana yang besar yang berisi cairan kimia khusus untuk finishing logam.
Sekrup akan direndam selama beberapa waktu tertentu hingga mendapatkan lapisan finishing yang diperlukan.
Setelah melalui finishing tersebut, sekrup dimasukkan kedalam sebuah alat untuk membersihkan sisi-sisi tajamnya. Tahap akhir adalah quality control internal untuk memilih dan membuang sekrup yang tidak memenuhi standar kualitas.
Testing
Untuk produk furniture kualitas ekspor dan yang berhubungan langsung dengan anak-anak, para buyer akan menuntut pabrik pembuat furniture untuk melakukan test terhadap hardware (sekrup, paku dll) yang akan digunakan. Test paling sederhana adalah test yang bertujuan untuk mengetahui seberapa lama hardware tersebut akan bertahan terhadap karat.
Akan tetapi untuk produksi lokal dan perabot furniture di dalam ruangan, para buyer tidak terlalu banyak melakukan persyaratan ini.
Tips pada saat membeli sekrup:
1. Periksa bagian lubang untuk obeng pada kepala sekrup, apakah cukup dalam untuk ujung obeng sehingga bisa 'menggenggam' obeng dengan baik.
2. Sekrup yang lebih berat cenderung memiliki kualitas lebih baik.
Warna finishing pada sekrup bermacam-macam, berwarna putih atau kuning keemasan. Kedua jenis finishing tersebut pada dasarnya memiliki keawetan yang sama, hanya saja prosesnya berbeda.
3. Perhatikan ukuran 'thread/ulir' sekrup. Untuk jenis kayu yang lebih lunak sebaiknya gunakan ukuran ulir yang lebih besar.
4. Tentukan dahulu jenis kepala sekrup yang anda perlukan.
Walaupun sekrup hanya sebagai sebagian kecil dari sebuah furniture, akan sangat bermanfaat apabila kita mengetahui bagaimana sekrup tersebut diproduksi. Pada suatu kunjungan ke sebuah pabrik perlengkapan (sekrup, paku, mur + baut dan hardware lainnya untuk furniture, saya mendapat kesempatan untuk mempelajari proses produksi perlengkapan furniture tersebut.
Kekerasan Logam
Bahan baku sekrup berasal dari gulungan batang baja dengan Ø bervariasi sesuai dengan ukuran sekrup yang akan diproduksi. Gambar di bawah berikut menunjukkan gulungan-gulungan yang baru saja datang ke pabrik.
Di sini kualitas utama sekrup ditentukan. Besi memiliki kekerasan tertentu yang bisa diatur (pada saat produksi). Untuk jenis sekrup biasanya dicampur dengan baja. Anda akan bisa 'merasakan' kualitas bahan baku sekrup atau kekerasan logam yang digunakan pada saat memasang sekrup pada benda kerja.
Bahan baku sekrup yang terlalu lunak akan mudah rusak pada bagian kepala sekrup. Akan tetapi bahan baku sekrup tersebut juga tidak boleh lebih keris dari bahan baku 'ujung obeng' karena jika sekrup lebih keras, maka ujung obeng akan lebih cepat rusak.
Kemudian gulungan logam tersebut 'diluruskan' dahulu menggunakan sebuah mesin khusus, untuk kemudian dipotong sesuai dengan panjang sekrup yang ingin diproduksi. Pada proses ini wujud logam masih berwarna hitam keabu-abuan, sebagai tanda belum ada lapisan finishing pada logam tersebut.
Setelah terbentuk potongan-potongan kecil, secara otomatis akan dibentuk kepala sekrup sekaligus pembuatan ulir sekrup dengan mesin khusus. Hingga disini proses pembentukan dianggap selesai.
Finishing
Untuk membuat sekrup lebih awet, maka perlu dilapisi dengan bahan finishing khusus logam. Proses finishing logam tidak sama dengan proses finishing pada kayu. Batangan-batangan sekrup tersebut dilarutkan ke dalam sebuah bejana yang besar yang berisi cairan kimia khusus untuk finishing logam.
Sekrup akan direndam selama beberapa waktu tertentu hingga mendapatkan lapisan finishing yang diperlukan.
Setelah melalui finishing tersebut, sekrup dimasukkan kedalam sebuah alat untuk membersihkan sisi-sisi tajamnya. Tahap akhir adalah quality control internal untuk memilih dan membuang sekrup yang tidak memenuhi standar kualitas.
Testing
Untuk produk furniture kualitas ekspor dan yang berhubungan langsung dengan anak-anak, para buyer akan menuntut pabrik pembuat furniture untuk melakukan test terhadap hardware (sekrup, paku dll) yang akan digunakan. Test paling sederhana adalah test yang bertujuan untuk mengetahui seberapa lama hardware tersebut akan bertahan terhadap karat.
Akan tetapi untuk produksi lokal dan perabot furniture di dalam ruangan, para buyer tidak terlalu banyak melakukan persyaratan ini.
Tips pada saat membeli sekrup:
1. Periksa bagian lubang untuk obeng pada kepala sekrup, apakah cukup dalam untuk ujung obeng sehingga bisa 'menggenggam' obeng dengan baik.
2. Sekrup yang lebih berat cenderung memiliki kualitas lebih baik.
Warna finishing pada sekrup bermacam-macam, berwarna putih atau kuning keemasan. Kedua jenis finishing tersebut pada dasarnya memiliki keawetan yang sama, hanya saja prosesnya berbeda.
3. Perhatikan ukuran 'thread/ulir' sekrup. Untuk jenis kayu yang lebih lunak sebaiknya gunakan ukuran ulir yang lebih besar.
4. Tentukan dahulu jenis kepala sekrup yang anda perlukan.
terima kasih tulisanny bermanfaat untuk tugas sy
BalasHapusizin share ya gan :)
pak bisa informasikan mesin pembuat sekrup, beli dimana dan produksinya bagaimana???
BalasHapus