Istilah dipping cukup dikenal baik oleh produsen furniture luar ruangan (outdoor). Sesuai dengan jenis bahan finishing yang paling populer digunakan untuk produk outdoor yaitu oil, metode dipping adalah cara paling cepat dan secara teknis peresapannya lebih maksimal terhadap produk.
Dipping memungkinkan seluruh permukaan benda kerja terlapisi oleh bahan finishing sehingga bagian yang tersembunyi sekalipun akan terlapis. Baik karena dengan adanya lapisan oil pada seluruh permukaan berarti produk tersebut terlindungi secara menyeluruh dari serangan serangga penyerang kayu, paling tidak mencegah lebih kuat.
Aplikasi dipping bisa sebagai proses awal saja yang kemudian disusul dengan proses wipping dan spraying, bisa juga sebagai proses akhir apabila dikehendaki.
Peralatan yang diperlukan juga sangat sederhana dan kemampuan teknis yang minimal. Siapapun bisa melakukan proses pencelupan ini, atau akan sangat cepat dan mudah untuk mempelajarinya. Peralatan yang diperlukan hanya sebuah tengki yang cukup terbuka sesuai dengan ukuran benda kerja.
Kekurangan:
Karena proses dipping membutuhkan ruang terbuka dan bejana dengan lubang cukup besar, mengakibatkan penguapan bahan finishing menjadi lebih besar pula sehingga pada akhir proses konsumsi bahan finishing menjadi lebih tinggi dari konsumsi 'teori' sesuai perhitungan awal. Cara mengatasi hal ini cukup mudah, apabila memungkinkan, lakukan pencelupan pada saat benda kerja belum dirakit sehingga 'lubang penguapan menjadi lebih kecil. Atau bis dibuatkan sebuah 'kanal' untuk menampung 'rembesan' bahan finishing dan menyalurkannya kembali ke tangki utama.
Ketebalan bahan finishing yang menempel pada benda kerja sangat terbatas karena dipping lebih bersifat meresap. Hal ini membuat gloss atau kekilapan permukaan finishing menjadi rendah dan warna yang dihasilkan cenderung tidak segelap yang bisa dihasilkan oleh metode aplikasi finishing yang lain.
Metode dipping kurang sesuai untuk produk yang berukuran besar dan permukaan lebar karena dipping tidak mampu membuat permukaan budang lebar memiliki kehalusan yang sama dan adanya keterbatasan tangki penampung bahan finishing.
Proses lanjutan, atau akan lebih tepat jika disebut proses tambahan pada dipping adalah penyemprotan udara tekanan tinggi pada bagian-bagian tersembunyi. Proses ini dilakukan sebelum proses wipping. Beberapa jenis bahan finishing (anda harus teliti sebelumnya) apabila tidak benar-benar teraplikasi dengan baik apabila terkena air akan luntur dan ini yang bisa terjadi apabila proses tambahan penyemprotan tidak dilakukan.
Dipping memungkinkan seluruh permukaan benda kerja terlapisi oleh bahan finishing sehingga bagian yang tersembunyi sekalipun akan terlapis. Baik karena dengan adanya lapisan oil pada seluruh permukaan berarti produk tersebut terlindungi secara menyeluruh dari serangan serangga penyerang kayu, paling tidak mencegah lebih kuat.
Aplikasi dipping bisa sebagai proses awal saja yang kemudian disusul dengan proses wipping dan spraying, bisa juga sebagai proses akhir apabila dikehendaki.
Peralatan yang diperlukan juga sangat sederhana dan kemampuan teknis yang minimal. Siapapun bisa melakukan proses pencelupan ini, atau akan sangat cepat dan mudah untuk mempelajarinya. Peralatan yang diperlukan hanya sebuah tengki yang cukup terbuka sesuai dengan ukuran benda kerja.
Kekurangan:
Karena proses dipping membutuhkan ruang terbuka dan bejana dengan lubang cukup besar, mengakibatkan penguapan bahan finishing menjadi lebih besar pula sehingga pada akhir proses konsumsi bahan finishing menjadi lebih tinggi dari konsumsi 'teori' sesuai perhitungan awal. Cara mengatasi hal ini cukup mudah, apabila memungkinkan, lakukan pencelupan pada saat benda kerja belum dirakit sehingga 'lubang penguapan menjadi lebih kecil. Atau bis dibuatkan sebuah 'kanal' untuk menampung 'rembesan' bahan finishing dan menyalurkannya kembali ke tangki utama.
Ketebalan bahan finishing yang menempel pada benda kerja sangat terbatas karena dipping lebih bersifat meresap. Hal ini membuat gloss atau kekilapan permukaan finishing menjadi rendah dan warna yang dihasilkan cenderung tidak segelap yang bisa dihasilkan oleh metode aplikasi finishing yang lain.
Metode dipping kurang sesuai untuk produk yang berukuran besar dan permukaan lebar karena dipping tidak mampu membuat permukaan budang lebar memiliki kehalusan yang sama dan adanya keterbatasan tangki penampung bahan finishing.
Proses lanjutan, atau akan lebih tepat jika disebut proses tambahan pada dipping adalah penyemprotan udara tekanan tinggi pada bagian-bagian tersembunyi. Proses ini dilakukan sebelum proses wipping. Beberapa jenis bahan finishing (anda harus teliti sebelumnya) apabila tidak benar-benar teraplikasi dengan baik apabila terkena air akan luntur dan ini yang bisa terjadi apabila proses tambahan penyemprotan tidak dilakukan.