Untuk furniture yang baru lebih mudah menentukan jenis dan jumlah handle yang diperlukan untuk laci atau pintu. Ataupun penggantian jenis handle karena rusak atau sudah tidak 'up-to-date' lagi merupakan hal yang cukup cepat dan mudah untuk merubah penampilan furniture di dalam tatanan interior.
Begitu banyaknya jenis handle sebagai aksesoris di pasaran menuntut anda sebagai pemakai yang kurang mengerti tentang kayu dan desain maupun bagi desainer untuk menentukan beberapa kriteria yang diinginkan.
Yang perlu diketahui sebelum membeli handle
Beberapa tips singkat dalam pemilihan jenis handle untuk perabot anda:
1. Perhatikan posisi pintu/laci yang akan dipasang. Terutama apabila dalam kabinet anda memiliki pintu geser, perlu diperhatikan apakah jenis handle tyang anda inginkan tersedia untuk pintu geser.
2. Bentuk Handle: Apakah anda meninginkan jenis knob (bulat), lebar memanjang atau jenis gantung. Model ini perlu disesuaikan dengan desain dan ukuran furniture. Furniture dengan ukuran pintu besar akan lebih baik apabila menggunakan handle jenis memanjang. Begitu pula dengan laci.
3. Jenis material: Kayu, logam, plastik atau kaca menjadi pilihan dasar yang banyak tersedia di pasaran. Masing-masing jenis handle memiliki kelebihan dari sisi kualitas, estetika, harga maupun keawetan. Misalnya bahan kayu mudah untuk disesuaikan dengan desain perabot apapun dan mudah dibongkar-pasang.
4. Jumlah: Tentukan jumlah handle yang anda perlukan untuk setiap pintu atau laci. Laci yang lebar lebih baik diberikan 2 buah handle sehingga akan memudahkan penanganan laci oleh konsumen. Dua buah handle akan memperingan gerakan laci.
Lebih baik anda mempersiapkan jumlah yang lebih untuk antisipasi apabila terdapat handle yang rusak atau tidak bisa terpasang. Lebih baik membelanjakan beberapa ribu rupiah daripada anda harus meluangkan waktu untuk membeli kembali.
5. Ukuran handle/tarikan: Terlalu besar membuat pintu yang berukuran kecil menjadi tidak proposional. Begitu pula apabila terlalu kecil akan beresiko mudah rusak karena tidak kuat menahan beban pintu yang besar.
Pemasangan handle pintu/laci:
1. Tentukan titik tengah laci anda untuk menentukan lokasi handle (untuk jumlah 1 buah), apabila laci anda membutuhkan 2 buah handle, buatlah 2 titik dengan jarak dari samping yang sama besar.
2. Tentukan panjang sekrup yang anda gunakan dengan mengukur ketebalan papan muka laci atau daun pintu. Ukur dan tentukan jenis sekrup yang tepat sehingga sekrup akan mengikat kuat handle pintu/laci. Biasanya handle akan disertai sekrup dengan panjang 1 ½ – 2 inch, namun apabila ukuran tersebut kurang sesuai dengan konstruksi pintu/laci sebaiknya segera tukarkan dengan ukuran yang sesuai.
3. Tentukan Ø lubang sekrup disesuaikan dengan diameter batang sekrup untuk memilih jenis mata bor yang tepat. Lubang sebaiknya tidak terlalu ketat ataupun tidak terlalu besar. Toleransi kelebihan Ø 0,5 mm sudah lebih dari cukup.
4. Lakukan pengeboran lubang sekrup dengan hati-hati. Lebih baik letakkan sebilah kayu atau papan tepat di bawah lubang agar permukaan pintu/laci terjaga dengan baik. Pastikan pula bahwa finishing pada papan laci dan daun pintu sudah benar-benar kering sebelum anda melubanginya. Atau untuk lebih aman sebaiknya lakukan pengeboran pada saat benda kerja masih belum difinishing.
5. Gunakan jenis obeng yang tepat sesuai konfigurasinya. Apabila lubang kepala sekrup berjenis Phillips® maka gunakan juga jenis obeng yang sama.
6. Pasang semua handle dan kencangkan dengan kuat hanya ketika anda telah puas dengan posisi handle tersebut.
Tips lainnya:
Begitu banyaknya jenis handle sebagai aksesoris di pasaran menuntut anda sebagai pemakai yang kurang mengerti tentang kayu dan desain maupun bagi desainer untuk menentukan beberapa kriteria yang diinginkan.
Yang perlu diketahui sebelum membeli handle
Beberapa tips singkat dalam pemilihan jenis handle untuk perabot anda:
1. Perhatikan posisi pintu/laci yang akan dipasang. Terutama apabila dalam kabinet anda memiliki pintu geser, perlu diperhatikan apakah jenis handle tyang anda inginkan tersedia untuk pintu geser.
2. Bentuk Handle: Apakah anda meninginkan jenis knob (bulat), lebar memanjang atau jenis gantung. Model ini perlu disesuaikan dengan desain dan ukuran furniture. Furniture dengan ukuran pintu besar akan lebih baik apabila menggunakan handle jenis memanjang. Begitu pula dengan laci.
3. Jenis material: Kayu, logam, plastik atau kaca menjadi pilihan dasar yang banyak tersedia di pasaran. Masing-masing jenis handle memiliki kelebihan dari sisi kualitas, estetika, harga maupun keawetan. Misalnya bahan kayu mudah untuk disesuaikan dengan desain perabot apapun dan mudah dibongkar-pasang.
4. Jumlah: Tentukan jumlah handle yang anda perlukan untuk setiap pintu atau laci. Laci yang lebar lebih baik diberikan 2 buah handle sehingga akan memudahkan penanganan laci oleh konsumen. Dua buah handle akan memperingan gerakan laci.
Lebih baik anda mempersiapkan jumlah yang lebih untuk antisipasi apabila terdapat handle yang rusak atau tidak bisa terpasang. Lebih baik membelanjakan beberapa ribu rupiah daripada anda harus meluangkan waktu untuk membeli kembali.
5. Ukuran handle/tarikan: Terlalu besar membuat pintu yang berukuran kecil menjadi tidak proposional. Begitu pula apabila terlalu kecil akan beresiko mudah rusak karena tidak kuat menahan beban pintu yang besar.
Pemasangan handle pintu/laci:
1. Tentukan titik tengah laci anda untuk menentukan lokasi handle (untuk jumlah 1 buah), apabila laci anda membutuhkan 2 buah handle, buatlah 2 titik dengan jarak dari samping yang sama besar.
2. Tentukan panjang sekrup yang anda gunakan dengan mengukur ketebalan papan muka laci atau daun pintu. Ukur dan tentukan jenis sekrup yang tepat sehingga sekrup akan mengikat kuat handle pintu/laci. Biasanya handle akan disertai sekrup dengan panjang 1 ½ – 2 inch, namun apabila ukuran tersebut kurang sesuai dengan konstruksi pintu/laci sebaiknya segera tukarkan dengan ukuran yang sesuai.
3. Tentukan Ø lubang sekrup disesuaikan dengan diameter batang sekrup untuk memilih jenis mata bor yang tepat. Lubang sebaiknya tidak terlalu ketat ataupun tidak terlalu besar. Toleransi kelebihan Ø 0,5 mm sudah lebih dari cukup.
4. Lakukan pengeboran lubang sekrup dengan hati-hati. Lebih baik letakkan sebilah kayu atau papan tepat di bawah lubang agar permukaan pintu/laci terjaga dengan baik. Pastikan pula bahwa finishing pada papan laci dan daun pintu sudah benar-benar kering sebelum anda melubanginya. Atau untuk lebih aman sebaiknya lakukan pengeboran pada saat benda kerja masih belum difinishing.
5. Gunakan jenis obeng yang tepat sesuai konfigurasinya. Apabila lubang kepala sekrup berjenis Phillips® maka gunakan juga jenis obeng yang sama.
6. Pasang semua handle dan kencangkan dengan kuat hanya ketika anda telah puas dengan posisi handle tersebut.
Tips lainnya:
- Apabila anda bermaksud melakukan finishing ulang perabot anda, sebaiknya lepaskan semua handle dan sekrup pada waktu pengecatan dan pasang kembali ketika cat/finishing tersebut sudah benar-benar kering.
- Jangan pernah gunakan lem untuk mengikat handle ke dalam pintu/laci.
- Apabila sekrup terlalu panjang, solusi sederhana dan cepat adalah dengan menambah ring (besi/plastik) di bawah kepala sekrup dengan ketebalan yang cukup untuk membuat sekrup tersebut bekerja dengan baik.
- Ketika mengganti handle lama dengan yang baru, sebaiknya bawa handle lama ketika anda ke toko untuk memilih jenis handle baru agar memudahkan anda menentukan jenis handle, ukuran sekrup dan warna handle.