Hal ini pada awalnya memang menjadi kewajian setiap orang yang bekerja di industri kayu terutama operator mesin kayu. Sehingga setelah itu kesadaran dari masing-masing akan menjadi hal yang pribadi. namun demikian untuk kelancaran produksi, sebaiknya manajemen juga harus menjadikan keselamatan kerja menjadi hal yang paling utama.
Yang dimaksud dengan manajemen di sini bukan berarti pemilik pabrik dan para direkturnya semata, namun juga termasuk team di dalam produksi yang menjalankan manajemen antara lain kepala bagian, penyelia, kepala seksi dan manager-manager yang lain.
Sering terlihat di beberapa areal produksi yang sebagian tidak memperhatikan aspek-aspek keselamatan kerja. Secara umum misalnya kondisi ruang produksi yang berdebu, selalu terdapat serpihan-serpihan kayu yang berserakan di lantai. Secara khusus misalnya operator mesin spindle yang sama sekali tidak menggunakan penutup pisau, mesin bor vertikal yang poros motor penggeraknya tidak ditutup (ilustrasi) dan hingga menggunakan mesin tangan tanpa mengikat benda kerja dengan benar pada meja kerja.
Alangkah baiknya apabila kita, apapun posisinya di dalam lingkup produksi senantiasa memperhatikan dengan seksama dengan hal ini. Beberapa operator mesin yang sempat diwawancarai tentang alasan mereka tidak mengunakan pengaman mesin diketahui sebagai berikut:
1. Memasang pengaman pada mesin spindle (Frais samping) sangat memakan waktu sehingga akan memperlambat pekerjaan. Pada kenyataannya apabila kita mau berhitung akan kecepatan dan optimasi produksi justru apabila alat pengaman tidak ada dan terjadi kecelakaan kerja, waktu yang dibutuhkan akan lebih lama.
2. Perusahaan tidak menyediakan atau telah rusak sehingga tidak bisa digunakan lagi.
Ada 2 kemungkinan dari jawaban tersebut, apakah memang rusak atau perusahaan mencoba menekan budget pengeluaran. Inipun juga apabila kita perhitungkan secara ekonomis, dengan menggunakan alat pengaman akan jauh lebih hemat apabila terjadi kecelakaan kerja.
3. Dengan memakai alat pengaman membuat jalannya pengerjaan menjadi kurang NYAMAN. Sekali lagi ini adalah masalah kebiasaan bagi operator mesin. Karena selama ini mereka terbiasa untuk tidak menggunakan alat pengaman, sehingga ketika disuruh menggunakan alat pengaman mesin merasa tidak nyaman.
Mungkin cara pandang bis adibuat terbalik misalnya apabila TIDAK menggunakan alat pengaman, proses pengerjaan menjadi kurang NYAMAN.
Hampir sama seperti kita tidak mengenakan sabuk pengaman pada saat mengendarai mobil. Pada awal mulanya terasa mengganggu gerak badan di dalam mobil tapi ketika anda sudah terbiasa, akan mudah untuk secara reflek menarik sabuk pengaman begitu anda memasuki mobil.
Jadi, mari kita budayakan menggunakan alat pengaman mesin dengan benar pada pekerjaan kayu!
Yang dimaksud dengan manajemen di sini bukan berarti pemilik pabrik dan para direkturnya semata, namun juga termasuk team di dalam produksi yang menjalankan manajemen antara lain kepala bagian, penyelia, kepala seksi dan manager-manager yang lain.
Sering terlihat di beberapa areal produksi yang sebagian tidak memperhatikan aspek-aspek keselamatan kerja. Secara umum misalnya kondisi ruang produksi yang berdebu, selalu terdapat serpihan-serpihan kayu yang berserakan di lantai. Secara khusus misalnya operator mesin spindle yang sama sekali tidak menggunakan penutup pisau, mesin bor vertikal yang poros motor penggeraknya tidak ditutup (ilustrasi) dan hingga menggunakan mesin tangan tanpa mengikat benda kerja dengan benar pada meja kerja.
Alangkah baiknya apabila kita, apapun posisinya di dalam lingkup produksi senantiasa memperhatikan dengan seksama dengan hal ini. Beberapa operator mesin yang sempat diwawancarai tentang alasan mereka tidak mengunakan pengaman mesin diketahui sebagai berikut:
1. Memasang pengaman pada mesin spindle (Frais samping) sangat memakan waktu sehingga akan memperlambat pekerjaan. Pada kenyataannya apabila kita mau berhitung akan kecepatan dan optimasi produksi justru apabila alat pengaman tidak ada dan terjadi kecelakaan kerja, waktu yang dibutuhkan akan lebih lama.
2. Perusahaan tidak menyediakan atau telah rusak sehingga tidak bisa digunakan lagi.
Ada 2 kemungkinan dari jawaban tersebut, apakah memang rusak atau perusahaan mencoba menekan budget pengeluaran. Inipun juga apabila kita perhitungkan secara ekonomis, dengan menggunakan alat pengaman akan jauh lebih hemat apabila terjadi kecelakaan kerja.
3. Dengan memakai alat pengaman membuat jalannya pengerjaan menjadi kurang NYAMAN. Sekali lagi ini adalah masalah kebiasaan bagi operator mesin. Karena selama ini mereka terbiasa untuk tidak menggunakan alat pengaman, sehingga ketika disuruh menggunakan alat pengaman mesin merasa tidak nyaman.
Mungkin cara pandang bis adibuat terbalik misalnya apabila TIDAK menggunakan alat pengaman, proses pengerjaan menjadi kurang NYAMAN.
Hampir sama seperti kita tidak mengenakan sabuk pengaman pada saat mengendarai mobil. Pada awal mulanya terasa mengganggu gerak badan di dalam mobil tapi ketika anda sudah terbiasa, akan mudah untuk secara reflek menarik sabuk pengaman begitu anda memasuki mobil.
Jadi, mari kita budayakan menggunakan alat pengaman mesin dengan benar pada pekerjaan kayu!