Pada jenis kayu tertentu (Pinus misalnya) secepat mungkin harus dikeringkan segera setelah selesai penggergajian untuk mencegah blue stain dan retak kayu. Untuk jenis kayu keras lainnya masih bisa menunggu beberapa hari atau bahkan minggu tetapi penumpukan kayu harus hati-hati dan di area yang tidak lembab.
Langkah paling awal yang harus dilakukan adalah mengelompokkan kayu menurut jenisnya. Tidak direkomendasikan meletakkan jenis kayu yang berbeda ke dalam ruang Kiln Dry yang sama. Jadwal untuk mulai pengeringan bisa bersamaan pada waktu dan hari yang sama, itu bukan masalah.
Sebaiknya kelompokkan kayu menurut ketebalan yang sama, kemudian apabila memungkinkan sesuaikan lebar dan panjang kayu. Kayu paling tebal sebaiknya diletakkan di bawah dan kayu yang lebih tipis di atasnya. Siapkan tumpukan ini di luar pintu Kiln Dry, siap dimasukkan dengan forklift. Apabila terdapat keterbatasan alat kerja, penumpukan bisa dilakukan langsung di dalam ruang Kiln Dry secara manual.
Inspeksi ruang Kiln Dry
Lakukanlah inspeksi ruang pengeringan sebelum anda mulai membuat tumpukan. Pemeriksaan terhadap kondisi ruang pengeringan, peralatan bantu dan alat ukur misalnya sangat penting dilakukan. Apabila anda membutuhkan contoh formulir untuk inspeksi ruang kiln dry, silahkan kirimkan permintaan ke tentangkayu@gmail.com
Distribusi uap panas bisa mulai dilakukan setelah pintu kiln dry tertutup. Perlu diperhatikan untuk tidak menaikkan temperatur terlalu cepat ke dalam chamber. Bisa dimulai dari 50 °C selama beberapa hari kemudian dinaikkan sedikit demi sedikit hingga 80 °C. Temperature ini selama pengalaman saya adalah level aman untuk kiln dry. Mengapa? Selain pengeringan tidak terlalu cepat karena uap air 'dipaksa' keluar terlalu cepat, batas suhu udara ini juga akan menghindarkan kita dari bahaya kebakaran. Lagipula pada suhu ini serangga pemakan kayu yang mungkin masih berada di dalam kayu tidak akan bertahan hidup pada suhu ini.
Yang paling penting adalah untuk menjaga kestabilan suhu udara ini selama beberapa hari hingga level MC memenuhi syarat. Itulah mengapa sangat penting untuk tidak meninggalkan kiln dry yang sedang bekerja, sama sekali tanpa penjagaan. Perlu ada pengawasan selama 24 jam di dalam proses pengeringan. Kita bisa memantau perkembangan pengeringan dan ada orang yang menjaga kestabilan suhu dengan menjaga tungku pembakaran (boiler) tetap menyala.
Ruang kiln dry biasanya didesain memiliki sebuah pintu kecil (bisa di depan atau di belakang) untuk kontrol suhu udara, humidity dan juga MC kayu secara berkala. Pintu ini dibuat agar kita tidak perlu membuka pintu utama sehingga ketetapan suhu akan senantiasa terjaga. Kiln Dry yang lebih baik memiliki jarum pengukur dan meteran di dalam ruangan sehingga tidak perlu membuka & menutup pintu berulang kali.
Waktu yang dibutuhkan hingga kayu kering pada level tertentu sangat bervariasi, tergantung dari jenis kayu dan kekerasannya. Antara 12 - 18 hari hingga MC level berada pada 10-14 %. Jenis kayu lain kadang membutuhkan waktu hingga 30 hari.
Bagaimana Proses Ini Berjalan?
Boiler menyalurkan uap panas ke dalam ruang pengeringan dengan kecepatan tertentu dan suhu tertentu. Uap panas ini membuat sehu udara di dalam Kiln Dry chamber meningkat. karena ukuran dan colume ruang yang besar, terdapat kipas di dalamnya untuk membuat aliran sirkulasi udara panas merata di dalam ruangan. Agar udara panas tersebut berjalan melalui sela-sela tumpukan kayu. Itulah mengapa sangat penting memperhatikan cara penumpukan di dalam ruang KD.
Suhu panas tersebut membuat kayu 'berkeringat' dan melepaskan kandungan air ke udara. Terdapat kipas lain yang bertugas untuk mengalirkan udara lembab (dari 'keringat kayu') keluar ruangan kiln dry. Proses ini berjalan terus menerus hingga sebagian besar kandungan air di dalam kayu 'terhisap' ke udara bebas. (lihat skema gambar)
Kayu kering (dried sawn timber) setelah keluar ruang KD harus diletakkan di area yang terlindung dari panas dan hujan. Paling tidak bangunan yang beratap dan tidak bocor. Akan lebih baik kalau terdapat dinding dengan ventilasi udara yang baik.
Tidak Kurang Dari 25 M3/chamber
Apabila anda ingin membangun kiln dry baru, sebaiknya kapasitas setiap ruangan tidak kurang dari 25 M3. Volume kayu ini tidak seimbang dengan biaya yang dibutuhkan untuk proses penumpukan, alat kerja dan energi pemanasan. Terkecuali bila anda telah memperhitungkan biaya tersebut seminimal mungkin sehingga berapapun volume kayu tidak akan membuat anda rugi.
Langkah paling awal yang harus dilakukan adalah mengelompokkan kayu menurut jenisnya. Tidak direkomendasikan meletakkan jenis kayu yang berbeda ke dalam ruang Kiln Dry yang sama. Jadwal untuk mulai pengeringan bisa bersamaan pada waktu dan hari yang sama, itu bukan masalah.
Sebaiknya kelompokkan kayu menurut ketebalan yang sama, kemudian apabila memungkinkan sesuaikan lebar dan panjang kayu. Kayu paling tebal sebaiknya diletakkan di bawah dan kayu yang lebih tipis di atasnya. Siapkan tumpukan ini di luar pintu Kiln Dry, siap dimasukkan dengan forklift. Apabila terdapat keterbatasan alat kerja, penumpukan bisa dilakukan langsung di dalam ruang Kiln Dry secara manual.
Inspeksi ruang Kiln Dry
Lakukanlah inspeksi ruang pengeringan sebelum anda mulai membuat tumpukan. Pemeriksaan terhadap kondisi ruang pengeringan, peralatan bantu dan alat ukur misalnya sangat penting dilakukan. Apabila anda membutuhkan contoh formulir untuk inspeksi ruang kiln dry, silahkan kirimkan permintaan ke tentangkayu@gmail.com
Distribusi uap panas bisa mulai dilakukan setelah pintu kiln dry tertutup. Perlu diperhatikan untuk tidak menaikkan temperatur terlalu cepat ke dalam chamber. Bisa dimulai dari 50 °C selama beberapa hari kemudian dinaikkan sedikit demi sedikit hingga 80 °C. Temperature ini selama pengalaman saya adalah level aman untuk kiln dry. Mengapa? Selain pengeringan tidak terlalu cepat karena uap air 'dipaksa' keluar terlalu cepat, batas suhu udara ini juga akan menghindarkan kita dari bahaya kebakaran. Lagipula pada suhu ini serangga pemakan kayu yang mungkin masih berada di dalam kayu tidak akan bertahan hidup pada suhu ini.
Yang paling penting adalah untuk menjaga kestabilan suhu udara ini selama beberapa hari hingga level MC memenuhi syarat. Itulah mengapa sangat penting untuk tidak meninggalkan kiln dry yang sedang bekerja, sama sekali tanpa penjagaan. Perlu ada pengawasan selama 24 jam di dalam proses pengeringan. Kita bisa memantau perkembangan pengeringan dan ada orang yang menjaga kestabilan suhu dengan menjaga tungku pembakaran (boiler) tetap menyala.
Ruang kiln dry biasanya didesain memiliki sebuah pintu kecil (bisa di depan atau di belakang) untuk kontrol suhu udara, humidity dan juga MC kayu secara berkala. Pintu ini dibuat agar kita tidak perlu membuka pintu utama sehingga ketetapan suhu akan senantiasa terjaga. Kiln Dry yang lebih baik memiliki jarum pengukur dan meteran di dalam ruangan sehingga tidak perlu membuka & menutup pintu berulang kali.
Waktu yang dibutuhkan hingga kayu kering pada level tertentu sangat bervariasi, tergantung dari jenis kayu dan kekerasannya. Antara 12 - 18 hari hingga MC level berada pada 10-14 %. Jenis kayu lain kadang membutuhkan waktu hingga 30 hari.
Bagaimana Proses Ini Berjalan?
Boiler menyalurkan uap panas ke dalam ruang pengeringan dengan kecepatan tertentu dan suhu tertentu. Uap panas ini membuat sehu udara di dalam Kiln Dry chamber meningkat. karena ukuran dan colume ruang yang besar, terdapat kipas di dalamnya untuk membuat aliran sirkulasi udara panas merata di dalam ruangan. Agar udara panas tersebut berjalan melalui sela-sela tumpukan kayu. Itulah mengapa sangat penting memperhatikan cara penumpukan di dalam ruang KD.
Suhu panas tersebut membuat kayu 'berkeringat' dan melepaskan kandungan air ke udara. Terdapat kipas lain yang bertugas untuk mengalirkan udara lembab (dari 'keringat kayu') keluar ruangan kiln dry. Proses ini berjalan terus menerus hingga sebagian besar kandungan air di dalam kayu 'terhisap' ke udara bebas. (lihat skema gambar)
Kayu kering (dried sawn timber) setelah keluar ruang KD harus diletakkan di area yang terlindung dari panas dan hujan. Paling tidak bangunan yang beratap dan tidak bocor. Akan lebih baik kalau terdapat dinding dengan ventilasi udara yang baik.
Tidak Kurang Dari 25 M3/chamber
Apabila anda ingin membangun kiln dry baru, sebaiknya kapasitas setiap ruangan tidak kurang dari 25 M3. Volume kayu ini tidak seimbang dengan biaya yang dibutuhkan untuk proses penumpukan, alat kerja dan energi pemanasan. Terkecuali bila anda telah memperhitungkan biaya tersebut seminimal mungkin sehingga berapapun volume kayu tidak akan membuat anda rugi.
tolong khusus diterangkan lebih detail tentang proses pengeringan kayu.
BalasHapusDisini hanya disebutkan secara garis besarnya, seolah-olah proses KD hanya memanasi kayu, sehingga berkeringat dan keringat diblower keudara luar.
Setahu saya, kalau tidak salah, kita juga harus memperhatikan kelembaban relatif dari ruang KD itu sendiri. Dan proses KD kayu tidak sesederhana hanya dengan memanasi kayu dalam waktu tertentu dalam chamber.
Seperti kebanyakan pengrajin furniture kecil di Jepara, mereka banyak yg salah kaprah, mengeringkan kayu hanya dengan memanasinya tanpa memperhatikan kelembaban (pemahaman mereka selalu bahwa KD adalah pemanas, jadi kalau sudah panas berarti KD jalan), sehingga hasil yg diperoleh tidak maksimal.
Thanks...
min mau nanya, kalo saya punya bongkahan kayu hasil dari potong pohon tetangga. saya mau ngeringin. bisa ga kalo cuma ditaro di genteng? kira kira butuh waktu berapa lama ya? karna pas saya taro di teras hamir 3 minggu, semacam tidak ada perubahan.
BalasHapusjawabannya saya tunggu ya. makasi minn
kayu yang baru digraji berapa lm untuk pembuatan pintu.terima kasih
BalasHapusUntuk kayu dari sawmill / penggergajian dibutuhkan 18 - 30 hari bergantung dari ketebalan bahan, semisal 35 mm bisa dibutuhkan 24 hari
BalasHapusSetingan awal suhu ruangan dan kelembaban yg pas dan tidak memakan waktu lama jenis kayu albasiah
BalasHapus