Sekarang anda sudah memutuskan untuk menggunakan NC lacquer sebagai bahan finishing untuk produk furniture anda. Dengan berbagai macam warna stain (pewarna) yang tersedia di pasaran, kini kita perlu mengetahui prosess finishing dengan bahan ini.
Sanding; Pengamplasan benda kerja kita harus lakukan hingga permukaan kayu/plywood halus. Halus di sini berarti tidak ada serat-serat yang tegak ke permukaan dan bebas dari ujung yang runcing. Sebaiknya lakukan proses ini dengan baik agar hasil akhir finishing menjadi baik pula. Grade kertas ampelas yang digunakan pada langkah ini berawal dari 120 dan 240.
Wood Filler: Untuk menutupi pori-pori kayu yang terlalu besar ataupun lubang karena cacat pada waktu pengerjaan. Carilah warna wood filler yang mendekati sama dengan warna kayu atau warna akhir finishing.
Base Coat; lapisan dasar NC di aplikasikan setelah permukaan benda kerja selesai diamplas. Cara ini menggunakan metode spray dan sebaiknya viscositasnya minimal sama dengan yang telah direkomendasikan oleh perusahaan cat. Sedikit lebih kental akan membantu percepatan penutupan pori-pori kayu.
perhatian: Bahan baku untuk base coat berbeda dengan bahan baku untuk top coat!
Staining: Pewarnaan dilakukan dengan metode semprot juga. Beberapa tukang kayu memilih melakukan proses pewarnaan sebelum base coat. Aplikasi dilakukan dengan metode wipping. Ada pula yang mencampur wood stain dengan bahan base coat sehingga pada waktu pelapisan pertama sekaligus bisa mendapatkan warna yang diinginkan. Pilihan cara tersebut tergantung dari hasil pewarnaan yang anda inginkan.
Top Coat: lapisan Paling Atas sebaiknya tidak dicampur dengan warna. Viscositas lebih encer akan lebih baik karena top coat bisa dilakukan lebih dari satu kali.
Pada setiap langkah aplikasi selalu lakukan pengamplasan dengan kertas ampelas grade 240-320. Khususnya setelah proses base coat, lebih baik apabila menggunakan kertas ampelas bekas sehingga goresan ampelas tidak terlalu dalam.
Beberapa merek bahan finishing mungkin akan memberikan rekomendasi langkah yang sedikit berbeda, mengapa? Kadang-kadang mereka memiliki jenis bahan kimia yang memerlukan langkah khusus dan terpisah mengingat cara pencampuran, proporsi bahan finishing belum tentu sama antar perusahaan satu dengan yang lain.
Sanding; Pengamplasan benda kerja kita harus lakukan hingga permukaan kayu/plywood halus. Halus di sini berarti tidak ada serat-serat yang tegak ke permukaan dan bebas dari ujung yang runcing. Sebaiknya lakukan proses ini dengan baik agar hasil akhir finishing menjadi baik pula. Grade kertas ampelas yang digunakan pada langkah ini berawal dari 120 dan 240.
Wood Filler: Untuk menutupi pori-pori kayu yang terlalu besar ataupun lubang karena cacat pada waktu pengerjaan. Carilah warna wood filler yang mendekati sama dengan warna kayu atau warna akhir finishing.
Base Coat; lapisan dasar NC di aplikasikan setelah permukaan benda kerja selesai diamplas. Cara ini menggunakan metode spray dan sebaiknya viscositasnya minimal sama dengan yang telah direkomendasikan oleh perusahaan cat. Sedikit lebih kental akan membantu percepatan penutupan pori-pori kayu.
perhatian: Bahan baku untuk base coat berbeda dengan bahan baku untuk top coat!
Staining: Pewarnaan dilakukan dengan metode semprot juga. Beberapa tukang kayu memilih melakukan proses pewarnaan sebelum base coat. Aplikasi dilakukan dengan metode wipping. Ada pula yang mencampur wood stain dengan bahan base coat sehingga pada waktu pelapisan pertama sekaligus bisa mendapatkan warna yang diinginkan. Pilihan cara tersebut tergantung dari hasil pewarnaan yang anda inginkan.
Top Coat: lapisan Paling Atas sebaiknya tidak dicampur dengan warna. Viscositas lebih encer akan lebih baik karena top coat bisa dilakukan lebih dari satu kali.
Pada setiap langkah aplikasi selalu lakukan pengamplasan dengan kertas ampelas grade 240-320. Khususnya setelah proses base coat, lebih baik apabila menggunakan kertas ampelas bekas sehingga goresan ampelas tidak terlalu dalam.
Beberapa merek bahan finishing mungkin akan memberikan rekomendasi langkah yang sedikit berbeda, mengapa? Kadang-kadang mereka memiliki jenis bahan kimia yang memerlukan langkah khusus dan terpisah mengingat cara pencampuran, proporsi bahan finishing belum tentu sama antar perusahaan satu dengan yang lain.
betul sekali, langkah-langkah finishing ini memudahkan kita untuk mengerti finihsing.
BalasHapusbermanfaat sekali..
apa dengan bahan bahan kimia yang tidak ter ukur akan menyebabkan finishing nantinya rusak.
BalasHapusapakah langkah pada wood filler bisa dihilangkan? seperti halnya yang saya lakukan, kami tidak menggunakan wood filler. Lalu jika kami menggunakan kayu mahoni apakah penambahan bahan anti serangga bisa dilakukan pada jeda proses tersebut?
BalasHapus