Beberapa hari yang lalu saya kunjungi satu pabrik kayu yang memproduksi furniture outdoor menggunakan kayu jati. Ada satu rutinitas mereka yang mengilhami saya menulis artikel ini. Pada beberapa puluh kubik meter tumpukan kayu gergajian jati, semua penampang kayu jati tersebut dilumuri dengan lapisan lilin. Mungkin anda pernah melihat hal yang sama dan bertanya-tanya mengapa mereka melakukan itu?
Struktur kayu sedemikian rupa sehingga penampang kayu adalah tempat paling mudah bagi air di dalam kayu untuk membebaskan diri ataupun masuk ke dalam kayu kembali. Sebagian besar kayu jati dikeringkan dengan cara air-drying, metode tradisional pengeringan kayu akan tetapi metode yang paling efisien saat ini untuk kayu jati.
Sebagai jenis kayu dengan nilai ekonomis paling tinggi, perawatan terhadap kayu jati sangat diperhatikan. Lapisan lilin yang ada pada penampang kayu jati tersebut adalah salah satu cara untuk mencegah air masuk kembali ke dalam kayu jati dan membuat MC level kayu tersebut naik. Hal ini mungkin terjadi mengingat pada waktu itu adalah musim hujan dan kelembaban udara luar adalah 70-85%.
Hal ini juga dilakukan umumnya oleh para eksportir kayu gergajian di dunia. Waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman cukup lama. Saya belum pernah melihat hal ini pada kayu gergajian yang diekspor dari Indonesia. Apabila anda memiliki informasi tentang hal itu, alangkah baiknya apabila bisa berbagi dengan mengirimkan email ke tentangkayu@gmail.com
Struktur kayu sedemikian rupa sehingga penampang kayu adalah tempat paling mudah bagi air di dalam kayu untuk membebaskan diri ataupun masuk ke dalam kayu kembali. Sebagian besar kayu jati dikeringkan dengan cara air-drying, metode tradisional pengeringan kayu akan tetapi metode yang paling efisien saat ini untuk kayu jati.
Sebagai jenis kayu dengan nilai ekonomis paling tinggi, perawatan terhadap kayu jati sangat diperhatikan. Lapisan lilin yang ada pada penampang kayu jati tersebut adalah salah satu cara untuk mencegah air masuk kembali ke dalam kayu jati dan membuat MC level kayu tersebut naik. Hal ini mungkin terjadi mengingat pada waktu itu adalah musim hujan dan kelembaban udara luar adalah 70-85%.
Hal ini juga dilakukan umumnya oleh para eksportir kayu gergajian di dunia. Waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman cukup lama. Saya belum pernah melihat hal ini pada kayu gergajian yang diekspor dari Indonesia. Apabila anda memiliki informasi tentang hal itu, alangkah baiknya apabila bisa berbagi dengan mengirimkan email ke tentangkayu@gmail.com
pak... nama lem lilin itu apa yah? tau ga pak kalau di surabaya orang jual dimana?
BalasHapusthanks
setahu saya bukan lilin pak... kita biasa pake PU atau lem putih biasa... selain untuk menjaga ujung kayu tidak kemasukan air.. itu juga untuk mencegah pecah di ujung..
BalasHapusAnda benar, beberapa rekanan saya juga menggunakan lemp putih biasa. Tapi setelah itu mereka letakkan tumpukan kayu jati hanya di dalam ruangan, tidak lagi di luar bangunan (walaupun dilindungi terpal)
BalasHapuspak kalo itu daerahnya di mana ya?
BalasHapusMelapisi bagian kepala kayu untuk menghindari air masuk dan juga meminimalisir kayu pecah bisa menggunakan bahan MAA atau Wax (biasanya berbentuk pasta) hanya dengan di oleskan memakai kuas setelah itu biarkan mengering dengan sendirinya. Jika memakai lem putih akan kesulitan saat proses amplasan karena bekas lem yang menempel sangat susah dihilangkan, apalagi jika nantinya akan difinishing bagian yang terkena lem putih tersebut harus bersih supaya bahan finishing bisa menempel di permukaan kayu.Boleh dicoba
BalasHapus