Sebelum menentukan jenis bahan finishing, kita perlu melihat dan menentukan hasil seperti apakah yang kita inginkan.
Dengan kata lain alasan mana yang paling menjadi prioritas kita menerapkan finishing pada sebuah produk kayu. Apakah keawetan, estetika, kemudahan aplikasi, biaya atau aspek lingkungan?
Bagaimanapun juga, sebelum menentukan hal itu kita lihat berbagai jenis bahan finishing kayu yang ada.
Bahan finishing dikategorikan pada beberapa jenis yang sederhana sebagai berikut:
Oil
Jenis finishing paling sederhana dan mudah aplikasinya. Bahan ini tidak membentuk lapisan 'film' pada permukaan kayu. Oil meresap ke dalam pori-pori kayu dan tinggal di di dalamnya untuk mencegah air keluar atau masuk dari pori-pori kayu.
Cara aplikasinya mudah dengan cara menyiram, merendam atau melumuri benda kerja dengan oil kemudian dibersihkan dengan kain kering. Bahan ini tidak memberikan keawetan pada aspek benturan, goresan ataupun benturan fisik lainnya.
Politur
Bahan dasar finishing ini adalah Shellac yang berwujud serpihan atau batangan kemudian dicairkan dengan alkohol. Anda juga bisa memperolehnya dalam bentuk siap pakai (sudah dicampur alkohol pada proporsi yang tepat). Di sini alkohol bekerja sebagai pencair (solvent). Setelah diaplikasikan ke benda kerja, alkohol akan menguap.
Aplikasi dengan cara membasahai kain (sebaiknya yg mengandung katun) dan memoleskannya secara berkala pada permukaan layu hingga mendapatkan lapisan tipis finishing (film) pada permukaan kayu. Semakin banyak polesan akan membuat lapisan semakin tebal.
NC Lacquer
Jenis yang saat ini populer dan mudah diaplikasikan adalah NC (NitroCellulose) lacquer. Bahan finishing ini terbuat dari resin Nitrocellulose/alkyd yang dicampur dengan bahan 'solvent' yang cepat kering, yang kita kenal dengan sebutan thinner. Bahan ini tahan air (tidak rusak apabila terkena air) tapi masih belum kuat menahan goresan.
Kekerasan lapisan film NC tidak cukup keras untuk menahan benturan fisik. Bahkan walaupun sudah kering, NC bisa 'dikupas' menggunakan bahan pencairnya (solvent/thinner). Cara aplikasinya dengan system spray (semprot) dengan tekanan udara.
Melamine
Sifatnya hampir sama dengan bahan lacquer. Memiliki tingkat kekerasan lapisan film lebih tinggi dari lacquer akan tetapi bahan kimia yang digunakan akhir-akhir ini menjadi sorotan para konsumen karena berbahaya bagi lingkungan.
Melamine mengandung bahan Formaldehyde paling tinggi di antara bahan finishing yang lain. Formaldehyde ini digunakan untuk menambah daya ikat molekul bahan finishing. Pewarnaan juga lebih bervariasi pada bahan ini.
PU (PolyUrethane)
Lebih awet dibandingkan dengan jenis finishing sebelumnya dan lebih tebal lapisan filmnya. bahan finishing membentuk lapisan yang benar-benar menutup permukaan kayu sehingga terbentuk lapisan seperti plastik. Memiliki daya tahan terhadap air dan panas sangat tinggi. Sangat baik untuk finishing produk outdoor, kusen dan pintu luar atau pagar.
Proses pengeringannya juga menggunakan bahan kimia cair yang cepat menguap.
UV Lacquer
Satu-satunya aplikasi yang paling efektif saat ini dengan 'curtain method'. Suatu metode aplikasi seperti air curahan yang membentuk tirai. Benda kerja diluncurkan melalui 'tirai' tersebut dengan kecepatan tertentu sehingga membentuk lapisan yang cukup tipis pada permukaan kayu.
Disebut UV lacquer karena bahan finishing ini hanya bisa dikeringkan oleh sinar Ultra Violet (UV). Paling tepat untuk benda kerja dengan permukaan lebar papan atau plywood.
Waterbased Lacquer
Jenis finishing yang paling populer akhir-akhir ini bagi para konsumen di Eropa. Menggunakan bahan pencair air murni (yang paling baik) dan resin akan tertinggal di permukaan kayu. Proses pengeringannya otomatis lebih lama dari jenis bahan finishing yang lain karena penguapan air jauh lebih lambat daripada penguapan alkohol ataupun thinner.
Namun kualitas lapisan film yang dihasilkan tidak kalah baik dengan NC atau melamine. Tahan air dan bahkan sekarang sudah ada jenis waterbased lacquer yang tahan goresan. Keuntungan utama yang diperoleh dari bahan jenis ini adalah lingkungan dan sosial. Di samping para karyawan ruang finishing lebih sehat, reaksi penguapan bahan kimia juga lebih kecil di rumah konsumen.
Dengan kata lain alasan mana yang paling menjadi prioritas kita menerapkan finishing pada sebuah produk kayu. Apakah keawetan, estetika, kemudahan aplikasi, biaya atau aspek lingkungan?
Bagaimanapun juga, sebelum menentukan hal itu kita lihat berbagai jenis bahan finishing kayu yang ada.
Bahan finishing dikategorikan pada beberapa jenis yang sederhana sebagai berikut:
Oil
Jenis finishing paling sederhana dan mudah aplikasinya. Bahan ini tidak membentuk lapisan 'film' pada permukaan kayu. Oil meresap ke dalam pori-pori kayu dan tinggal di di dalamnya untuk mencegah air keluar atau masuk dari pori-pori kayu.
Cara aplikasinya mudah dengan cara menyiram, merendam atau melumuri benda kerja dengan oil kemudian dibersihkan dengan kain kering. Bahan ini tidak memberikan keawetan pada aspek benturan, goresan ataupun benturan fisik lainnya.
Politur
Bahan dasar finishing ini adalah Shellac yang berwujud serpihan atau batangan kemudian dicairkan dengan alkohol. Anda juga bisa memperolehnya dalam bentuk siap pakai (sudah dicampur alkohol pada proporsi yang tepat). Di sini alkohol bekerja sebagai pencair (solvent). Setelah diaplikasikan ke benda kerja, alkohol akan menguap.
Aplikasi dengan cara membasahai kain (sebaiknya yg mengandung katun) dan memoleskannya secara berkala pada permukaan layu hingga mendapatkan lapisan tipis finishing (film) pada permukaan kayu. Semakin banyak polesan akan membuat lapisan semakin tebal.
NC Lacquer
Jenis yang saat ini populer dan mudah diaplikasikan adalah NC (NitroCellulose) lacquer. Bahan finishing ini terbuat dari resin Nitrocellulose/alkyd yang dicampur dengan bahan 'solvent' yang cepat kering, yang kita kenal dengan sebutan thinner. Bahan ini tahan air (tidak rusak apabila terkena air) tapi masih belum kuat menahan goresan.
Kekerasan lapisan film NC tidak cukup keras untuk menahan benturan fisik. Bahkan walaupun sudah kering, NC bisa 'dikupas' menggunakan bahan pencairnya (solvent/thinner). Cara aplikasinya dengan system spray (semprot) dengan tekanan udara.
Melamine
Sifatnya hampir sama dengan bahan lacquer. Memiliki tingkat kekerasan lapisan film lebih tinggi dari lacquer akan tetapi bahan kimia yang digunakan akhir-akhir ini menjadi sorotan para konsumen karena berbahaya bagi lingkungan.
Melamine mengandung bahan Formaldehyde paling tinggi di antara bahan finishing yang lain. Formaldehyde ini digunakan untuk menambah daya ikat molekul bahan finishing. Pewarnaan juga lebih bervariasi pada bahan ini.
PU (PolyUrethane)
Lebih awet dibandingkan dengan jenis finishing sebelumnya dan lebih tebal lapisan filmnya. bahan finishing membentuk lapisan yang benar-benar menutup permukaan kayu sehingga terbentuk lapisan seperti plastik. Memiliki daya tahan terhadap air dan panas sangat tinggi. Sangat baik untuk finishing produk outdoor, kusen dan pintu luar atau pagar.
Proses pengeringannya juga menggunakan bahan kimia cair yang cepat menguap.
UV Lacquer
Satu-satunya aplikasi yang paling efektif saat ini dengan 'curtain method'. Suatu metode aplikasi seperti air curahan yang membentuk tirai. Benda kerja diluncurkan melalui 'tirai' tersebut dengan kecepatan tertentu sehingga membentuk lapisan yang cukup tipis pada permukaan kayu.
Disebut UV lacquer karena bahan finishing ini hanya bisa dikeringkan oleh sinar Ultra Violet (UV). Paling tepat untuk benda kerja dengan permukaan lebar papan atau plywood.
Waterbased Lacquer
Jenis finishing yang paling populer akhir-akhir ini bagi para konsumen di Eropa. Menggunakan bahan pencair air murni (yang paling baik) dan resin akan tertinggal di permukaan kayu. Proses pengeringannya otomatis lebih lama dari jenis bahan finishing yang lain karena penguapan air jauh lebih lambat daripada penguapan alkohol ataupun thinner.
Namun kualitas lapisan film yang dihasilkan tidak kalah baik dengan NC atau melamine. Tahan air dan bahkan sekarang sudah ada jenis waterbased lacquer yang tahan goresan. Keuntungan utama yang diperoleh dari bahan jenis ini adalah lingkungan dan sosial. Di samping para karyawan ruang finishing lebih sehat, reaksi penguapan bahan kimia juga lebih kecil di rumah konsumen.
Yth
BalasHapusMohon Info Harga material untuk finsihing natural base berapa harganya ?
Gumbi
081326460743
mo nanya beda antara ultran lasur dan PU? dari segi harga, kualitas dan keindahan.. thx..
BalasHapusUltran Lasur adalah bahan finshing untuk outdoor dengan gaya country, sedangkan Propan PU adalah bahan finishing yang terbuat dari Polyurethane (PU). PU dari jenis alkyd untuk interior sedangkan PU dari jenis Acrylic bisa untuk exterior
BalasHapusSaya punya bahan dengan lapisan v-glaze,, lebih bagus dan lebih kilap dari yang disebutkan di atas.
BalasHapusJika berminat hubungi 087889811810.
Aku msh bingung,mana yg bagus antara waterbash,politur biasa apa pakai sierlak,tksh..
Hapussaya rasa produk knowledge agan emang top markotop gut marsogut jios gandos, memang begitulah adanya di dunia finishing kayu, saya sendiri produsen mebel furniture jepara menyetujui artikel ini karena sesuai dengan kenyataan lapangan yang kami praktekkan sehari hari di jepara, btw kalu mau lihat hasil produk kami silahkan mampir di www.kedaimebeljati.com atau di kedaimebeljepara.com . maturnuwun agaaaan...
BalasHapussalam hormat..
BalasHapusartikelnya sangat tepat mas.. sangat pas untuk segala jenis permebelan. saya sangat mendukung mas untuk memposting artikel tentang segala jenis finishing maupun dunia permebelan..
salam kenal dari kami mas. terimakasih
www.joudaghmeubel.com
thank's atas informasinya mas....
BalasHapusMakasih atas informasinya.
BalasHapusMakasih, sangat membantu buat kami untuk memberikan finishing yang tepat buat produk kami.
BalasHapusTerimakasih atas pencerahannya :)
BalasHapusTop infonya
BalasHapusMohon info jg dimana membelinya dan sekalian harganya
Makasih
Yang saya tanyakan yang Waterbased Lacquer
BalasHapusfinishing dengan bahan ambalo (durian sap) bagaimana ya ?
BalasHapuspermisi, mau tanya finishing kayu untuk peralatan makanan yang bagus dan aman apa ya? terima kasih
BalasHapusada disini pak: http://www.tentangkayu.com/2011/04/finishing-food-grade.html
Hapus