Ada 4 departemen utama dalam sebuah pabrik kayu yang membutuhkan keberadaan team quality control. Dengan adanya team yang baik pada departemen tersebut diharapkan kualitas barang hasil produksi dan efisiensi kerja akan menjadi semakin baik.
Satu
Incoming material, memeriksa semua bahan baku produksi sebelum memasuki proses produksi. Paling utama bisa dilakukan pada waktu membeli kayu gelondongan atau kayu gergajian. Pemeriksaan terhadap perlengkapan perabot (hardware) juga sebaiknya dilakukan. Ada metode-metode khusus tentang tata cara melakukan kontrol kualitas terhadap bahan baku tersebut di atas.
Dua
Proses produksi, ini merupakan team paling besar dalam sebuah organisasi quality control karena jangakauannya sangat luas tergantung dari kapasitas produksi pabrik. Berawal dari pembahanan, proses mesin, perakitan (assembling) dan pengamplasan.
Tiga
Finishing, sebaiknya terdiri dari team yang memiliki kemampuan teknik tinggi dalam industri kayu. Tentu saja mereka harus menguasai sebagian besar jenis finishing untuk kayu. Pada bagian ini yang memiliki kontribusi besar tentang jumlah barang yang ditolak atau yang diterima.
Empat
Final Inspection, biasanya dilakukan oleh pihak ketiga sebagai kontrol terakhir sebelum barang dikirim. keberadaan QC di departemen ini biasanya masih menjadi 'tabu' bagi sebuah pabrik karena rata-rata pabrik percaya bahwa apabila team QC di 3 area yang disebut di atas bekerja dengan baik maka proses di area ke-4 tidak dibutuhkan.
Tentang jumlah, titik-titik penting dan tata cara inspeksi di 4 area tersebut akan ditulis di bagian lain.
Satu
Incoming material, memeriksa semua bahan baku produksi sebelum memasuki proses produksi. Paling utama bisa dilakukan pada waktu membeli kayu gelondongan atau kayu gergajian. Pemeriksaan terhadap perlengkapan perabot (hardware) juga sebaiknya dilakukan. Ada metode-metode khusus tentang tata cara melakukan kontrol kualitas terhadap bahan baku tersebut di atas.
Dua
Proses produksi, ini merupakan team paling besar dalam sebuah organisasi quality control karena jangakauannya sangat luas tergantung dari kapasitas produksi pabrik. Berawal dari pembahanan, proses mesin, perakitan (assembling) dan pengamplasan.
Tiga
Finishing, sebaiknya terdiri dari team yang memiliki kemampuan teknik tinggi dalam industri kayu. Tentu saja mereka harus menguasai sebagian besar jenis finishing untuk kayu. Pada bagian ini yang memiliki kontribusi besar tentang jumlah barang yang ditolak atau yang diterima.
Empat
Final Inspection, biasanya dilakukan oleh pihak ketiga sebagai kontrol terakhir sebelum barang dikirim. keberadaan QC di departemen ini biasanya masih menjadi 'tabu' bagi sebuah pabrik karena rata-rata pabrik percaya bahwa apabila team QC di 3 area yang disebut di atas bekerja dengan baik maka proses di area ke-4 tidak dibutuhkan.
Tentang jumlah, titik-titik penting dan tata cara inspeksi di 4 area tersebut akan ditulis di bagian lain.